spot_img
Selasa, Mei 7, 2024
spot_img

Kementan Tolak Impor Meski Terjadi Kenaikan Harga Cabai

KNews.id- Meski berada di tengah kenaikan harga cabai, Kementerian Pertanian menegaskan terus melakukan berbagai upaya untuk menjamin ketersediaan komoditas strategis termasuk cabai rawit dan menolak melakukan impor.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, mengatakan tidak ada impor untuk merespon kenaikan harga cabai yang terjadi dua bulan terakhir. Koordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit telah dilakukan.

- Advertisement -

“Kami sudah berkoodinasi dengan Badan Ketahanan Pangan, BUMN yakni PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Paguyuban Pedagang dan Pengelola Pasar Induk Kramat Jati, serta dengan para Champion Cabai Indonesia,” ujar Prihasto di Jakarta, Minggu (14/3/2021).

Ditegaskan Prihasto, berbagai upaya jangka pendek yang dapat dilakukan untuk menstabilkan pasokan dan meredam kenaikan harga cabai rawit dibahas dalam rakor tersebut. BKP menggelar pasar cabai murah di 34 titik yang berlangsung dari 8-20 Maret.

- Advertisement -

“Kita akan mendukung pendistribusian cabai dengan fasilitasi sarana distribusi yang dimiliki. Selain itu Ditjen Horti juga menyusun perjanjian kerjasama dengan RNI dalam upaya stabilisasi pasokan ini.

Sementara itu, PT Rajawali Nusindo (RN) yang tidak lain adalah anak Perusahaan PT RNI berperan sebagai off taker yang menjembatani antara Champion/Pertani cabai dengan Pasar Induk Kramat Jati.

- Advertisement -

“PT RN juga dapat memfasilitasi petani dalam mencarikan pembeli dan memanfaatkan infrastruktur yang dimilikinya di seluruh Indonesia,” imbuh Prihasto.

Ketua Asosiasi Agribisnis Indonesia, Abdul Hamid, saat dihubungi reporter MNC Portal Indonesia, Minggu (14/3/2021), mengatakan bahwa Pemerintah diimbau untuk menahan diri agar tidak impor cabai.

Anggota AACI dan mitra nya di berbagai daerah menyampaikan bahwa kini cabai mulai panen. Terutama dari dataran tinggi seperti Kabupaten Bandung, Sukabumi, Magelang, Temanggung , Kediri dan Blitar dan siap  masuk ke pasar. Diperkirakan mulai akhir Maret atau awal April pasokan akan bertambah dan harga akan stabil.

“Komitmen AACI bersama pemerintah kedepannya akan memperbaiki sistem budidaya petani dengan optimalisasi teknologi sebagai upaya peningkatan produktivitas”, tutup Hamid. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini