KNews.id – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengungkap pembatalan kontrak Alat dan Mesin Pertanian alias Alsintan menyusul adanya kasus korupsi yang menyeret Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Ali Jamil menceritakan kontrak itu dibatalkan tepatnya pada 6 Oktober 2023 lalu persis ketika Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo ditunjuk sebagai Plt Menteri Pertanian. Siang harinya, Arief langsung menugaskan semua eselon 1 Kementan untuk membatalkan 10 kontrak Alsintan agar dikaji ulang.
“Sesuai dengan arahan beliau terkait kegiatan beberala kontrak kita yang saat per tanggal 6 itu ada yang ditandatangani oleh direktur kita waktu itu. Nah begitu arahan beliau, siangnya langsung kita kumpul dan arahan beliau langsung, kontrak kita evaluasi dan minta dibatalkan,” ujar Ali Jamil.
Bapanas: Waktu Kita Sekarang untuk Hand in Hand… Sayangnya dari 10 kontrak Alsintan yang dibatalkan itu, Ali Jamil belum bisa menyebutkan dengan rinci nama-nama kontrak tersebut. Hanya saja dari 10 kontrak itu di antaranya ada kontrak untuk Alsintan traktor roda dua, alat berat, dan kultivator.
“Ada 10 kontrak dibatalkan dan mudah-mudahan ke depan setelah melalui review Inspektorat Kementerian Pertanian mudah-mudahan bisa kita jalankan lagi untuk mengejar program kita ini supaya bisa segera sampai ke masyarakat tau pengguna di petani kita,” ungkapnya. Lebih lanjut Ali Jamal mengatakan, sejak ditunjuknya Plt Mentan Arief Prasetyo, seluruh program kerja di Kementerian Pertanian semakin dipercepat mengingat kemarau panjang El Nino sudah mulai berangsur yang dikhawatirkan bisa membuat produksi pangan semakin terpengaruh.
KPK Sebut Ada Mark Up Anggaran di Kementan, Plt Mentan Janji Akan Hitung Ulang Bahkan, Plt Mentan sendiri menugaskan kepada jajarannya untuk bisa meningkatkan jumlah produksi beras sebanyak 35 juta ton di tahun depan. “Dengan arahan pak Plt Menteri, kita rasakan sekarang larinya seperti apa, ini kita lari kencang ini dengan kegiatan-kegiatan kita karena apalagi sekarang dengan arahan Pak Plt Mentan ini kita ditargetkan Kementan untuk dapat produksi 35 juta ton beras tentu kita rapatkan diskusikan seperti apa,” katanya.
Untuk bisa mendorong target tersebut, Kementan sendiri sudah bekerjasama dengan PUPR dalam hal memperluas irigasi. Kemudian dari sisi Sarana Pertanian, pihaknya tengah menyiapkan asuransi pertanian yang bisa digunakan petani mendapat ganti ganti rugi jika gagal panen. “Asuransi pertanian kami juga dengan Dirut Jasindo sudah ketemu 2 hari yang lalu untuk menggerakkan, menghitung semua asuransi yang dibtuhkan, asuransi tanaman padi kita dan juga termasuk asuransi ternak sapi dan kerbau,” kata Ali.
“Artinya setiap hari kita beri laporan pada Pak Nentri untuk terkait dengan percepatan-percepatan kegiatan kita di lapangan. Semua bergerak,” pungkasnya. (Zs/Kmps)
Discussion about this post