spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Kasus Penularan COVID-19 Manusia ke Kucing Ditemukan

KNews.id- Dua kasus penularan virus Sars-Cov-2 dari manusia ke kucing ditemukan oleh penelitian yang dilakukan di Inggris. Para peneliti yang berasal dari Universitas Glasgow menemukan kasus penularan itu sebagai bagian dari program pengulasan populasi kucing di Inggris.

Dua kucing yang disinyalir terinfeksi COVID-19 itu berasal dari pemilik yang berbeda, tempat tinggal yang berbeda, hingga ras yang berbeda. Hal yang dialami keduanya adalah kesulitas bernafas dari tingkat menegah hingga berat.

- Advertisement -

Melansir The Guardian, Minggu, 25 April, para peneliti dari Universitas Glasgow mempercayai bahwa kedua kucing itu terinfeksi oleh pemiliknya yang memiliki gejala COVID-19 sebelum kucing-kucing itu mengalami masalah pada kesehatannya.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Veterinary Record itu menunjukan tidak ada bukti penularan COVID-19 dari hewan peliharaan ke manusia. Akan tetap, hasil penelitian itu menunjukan bahwa hewan peliharaan dapat menjadi reservoir virus yang memungkinkan terjadinya penyebaran COVID-19.

- Advertisement -

Oleh karena itu sangatlah penting untuk meningkatkan pemahaman terkait hewan peliharaan memiliki peran dalam menginfeksi manusia terkait penyakit asal Wuhan itu.

“Saat ini transmisi dari hewan ke manusia memiliki peluang yang relatif kecil dibanding peluang penularan manusia ke manusia di area publik yang masih tinggi. Meski demikian, dengan kasus penularan antarmanusia semakin berkurang, kemungkinan penyebaran lewat hewan menjadi meningkat. Itu sebabnya penting mengetahui sumber potensial COVID-19 untuk dikenalkan kembali kepada masyarakat,” kata peneliti dari Pusat Penelitian Virus Universitas Glasgow Profesor Margaret Hosie.

- Advertisement -

Wanita yang juga Ketua riset dan penulis dari penelitian itu pun mengatakan masyarakat harus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bahwa ada peluang hewan memiliki andil dalam penyebaran COVID-19. Penelitian itu pun bermitra dengan Layanan Diagnostik Hewan (VDS) dari fakultas Kedokteran Hewan di Universitas Glasgow.

Kucing pertama yang menjadi sampel penelitian ini adalah anak kucing betina berusia empat bulan dengan ras ragdoll. Dari kucing pertama ini didapatkan fakta pada akhir Maret 2020 pemilik kucing pertama mengalami gejala COVID-19 namun mereka tidak melakukan pemeriksaan. (Ade/voi)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini