Pidato Megawati di HUT PDIP itu, menurut Sholihin menjadi sinyal Puan Maharani menjadi capres yang diusung partai berlambang Banteng Moncong Putih.
“PDIP tentu menyadari bahwa elektabilitas Puan sangat rendah, tapi itu tidak masalah. Yang berbahaya adalah apabila PDIP bekerjasama dengan oligarki para taipan yang selama ini mengendalikan rezim Jokowi. Jika ini yang terjadi, praktik kecurangan tingkat tinggi akan terjadi. Jika Puan jadi capres, cawapresnya kemungkinan Erick Tohir sebagai perpanjangan tangan oligarki para taipan. Jika bukan Erick, kemungkinannya cawapresnya Ridwan Kamil,” jelasnya.
Selain itu, Sholihin mengatakan, pencapresan Prabowo sangat penting untuk menghindari capres hanya ada dua calon. Kalau capres hanya dua calon sangat rentan dimanipulasi (seperti yang terjadi tahun 2019) di mana suara Paslon yang menang tiba-tiba dalam tampilan layar berubah seketika, dibalik jadi kalah. Perubahan prosentase itu ternyata terjadi di seluruh media mainstream sangat mencolok mata.