KNews.id – Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah pada akhir 2022 tercatat mencapai Rp478 triliun. Dana kas tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam implementasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2023.
“Situasi ini sangat langka di seluruh dunia dalam situasi sulit kami gunakan SAL akhir untuk bekal 2023,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, du Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023)
Kini dunia berada dalam tren suku bunga acuan tinggi. Amerika Serikat (AS) adalah satu di antaranya. Agresivitas AS dalam menaikkan suku bunga acuan untuk meredam inflasi selama setahun terakhir membuat gejolak di pasar keuangan. Ini merupakan risiko besar bagi Indonesia. Apalagi suku bunga tinggi tersebut diperkirakan akan bertahan dalam waktu lama atau dikenal dengan sebutan higher for longer.
Dalam situasi tersebut, apabila pemerintah memaksakan diri menarik utang dari global, maka bunga yang harus dibayarkan akan lebih mahal layaknya pinjaman online (pinjol). “Kita bisa hindarkan cost of fund yang sangat bisa memukul terhadap kewajiban pinjaman,” pungkasnya.
Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Juli 2023 surplus sebesar Rp153,5 triliun atau 0,72% dari produk domestik bruto (PDB). Keseimbangan primer juga dilaporkan surplus sebesar Rp394,5 triliun.
Pendapatan negara yang tumbuh 4,1% secara tahunan (year on year) menjadi Rp 1.614,8 triliun (65,6%). Belanja negara juga tumbuh dengan realisasi 1,2% (yoy) menjadi Rp1.461,2 triliun (32,8%).
Discussion about this post