spot_img

Kapan Pintu Taubat Ditutup? Ini Penjelasannya

KNews.id – Jakarta – Pintu taubat adalah salah satu rahmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Setiap hamba-Nya diberi kesempatan untuk kembali kepada-Nya, memperbaiki diri, dan menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.

Namun, kesempatan ini tidaklah terbuka tanpa batas. Ada waktu tertentu ketika pintu taubat akan ditutup, dan tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat. Lalu, kapan pintu taubat ditutup? Berikut penjelasannya.

- Advertisement -

Kapan Pintu Taubat Ditutup?
Menurut buku Islam Rahmat Bagi Alam Semesta susunan Tim Penceramah JIC, pintu taubat Allah SWT terbuka bagi setiap hamba-Nya sepanjang waktu, baik di siang maupun di malam hari. Allah SWT memberikan kesempatan bagi orang yang berdosa di siang hari untuk bertaubat di malam hari, dan bagi yang berdosa di malam hari untuk bertaubat di siang hari.

Sebelum pintu taubat ditutup, umat Islam diperintahkan untuk memperbanyak istigfar, bertaubat, dan mengucap asma Allah SWT. Karena, Rasulullah SAW telah menegaskan bahwa,

- Advertisement -

“Tidak akan mungkin hari Kiamat akan terjadi kecuali di muka bumi sudah tidak ada lagi yang mengucapkan kata ‘Allah’.”

Oleh karena itu, umat Islam harus bertaubat kepada Allah SWT sebelum saat tertutupnya pintu taubat tiba, yaitu ketika alam gaib menjadi nyata, dan nyawa sudah sampai di tenggorokan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya,

“Sesungguhnya Allah SWT menerima taubat hambanya sebelum nyawa sampai di tenggorokan,”

Seperti yang terjadi ketika Firaun ditenggelamkan di laut merah. Saat itu, Firaun sempat berkata,

“Sesungguhnya aku beriman, sesungguhnya tiada tuhan selain tuhan yang diimani oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang yang beriman yang berserah diri, minal muslimin,”

Namun, karena nyawanya sudah sampai di tenggorokan, iman Firaun tidak diterima.

- Advertisement -

Dikutip dari sumber sebelumnya, dalam sebuah riwayat dari Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy’ariy RA, Nabi SAW bersabda,

“Sesungguhnya Allah Ta’ala itu membentangkan tangan-Nya (memberikan kesempatan) pada waktu malam, untuk taubat orang yang berbuat dosa pada siang hari. Dan Allah membentangkan tangan-Nya pada waktu siang, untuk taubat orang yang berbuat dosa di malam hari, hingga matahari terbit dari barat.”

Selain sebelum ajal tiba, siapa saja yang bertaubat pasti akan diterima, selama matahari belum terbit dari barat, yaitu tanda datangnya hari kiamat.

Jika matahari telah menunjukkan sinarnya dari barat, manusia yang sebelumnya tidak beriman atau tidak melakukan amal kebaikan dalam keimanannya, tidak akan mendapatkan manfaat dari keimanannya yang terlambat itu.

Artinya, sudah tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat atau beriman. Semua kesempatan itu akan sia-sia, karena sudah terlambat untuk beriman, dan pintu taubat sudah tertutup.

Dalam buku Maksiat dalam Taubat, H. Brilly El-Rasheed mengutip sebuah riwayat dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW menyatakan,

لا تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِهَا، فَإِذَا طَلَعَتْ وَرَاهَا النَّاسُ آمَنَ مَنْ عَلَيْهَا فَذَاكَ حِيْنَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِنْ قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيْمَانِهَا خيرا

“Tidak tegak Hari Qiyamah hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila telah terbit demikian, dan manusia telah melihatnya maka merekapun beriman. Dan itu merupakan hari yang tidak bermanfaat keimanan bagi satu jiwa, karena ia tidak beriman sebelumnya atau tidak menghasilkan kebaikan pada keimanannya.” (Shahih Al-Bukhari no. 4359 dan Shahih Muslim 1/157)

Setiap muslim dilarang untuk menyia-nyiakan kesempatan ini, karena Rasulullah SAW telah memberitakan bahwa pintu taubat yang dibuka oleh Allah SWT begitu besar. Bahkan, jaraknya setara dengan perjalanan selama 70 tahun. Dari Shafwan bin ‘Assal, Rasulullah SAW bersabda,

أَنَّ اللَّهَ جَعَلَ بِالْمَغْرِبِ بَابًا عَرْضُهُ مَسِيرَةُ سَبْعِينَ عَامًا لِلتَّوْبَةِ، لَا يُغْلَقُ مَا لَمْ تَطْلُعِ الشَّمْسُ مِنْ قِبَلِهِ وَذَلِكَ قَوْلُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ: { يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لَا يَنْفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا } الآيَةَ

“Bahwa Allah membuat sebuah pintu taubat di sebelah barat yang luasnya sejarak perjalanan 70 tahun, yang tidak akan ditutup selama matahari belum terbit dari tempat tersebut. Dan itulah maksud dari firman Allah SWT, “Tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman…” (HR. Tirmidzi)

Oleh karena itu, umat Islam diingatkan untuk segera bertaubat sebelum kesempatan itu hilang, karena saat hari Kiamat tiba, dan nyawa sudah sampai di tenggorokan, taubat sudah tidak diterima lagi.

Allah Senang pada Hamba-Nya yang Bertaubat
Mengutip buku Mengetuk Pintu Taubat yang ditulis oleh Muhammad Syaiful Hidayat, terdapat sebuah riwayat yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya melebihi senangnya seorang perempuan (yang sudah divonis) mandul yang melahirkan seorang bayi, seseorang yang menemukan kembali barangnya yang hilang, dan seseorang yang kehausan menemukan air untuk diminum.” (HR. Ibnu ‘Asakir dari Abu Hurairah RA.)

Dalam riwayat lain, dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshariy, ia berkata bahwa Rasullulah SAW bersabda,

“Sesungguhnya Allah gembira menerima taubat hamba-Nya, melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian ketika menemukan kembali untanya yang hilang di padang yang luas.” (HR. al-Bukhari dan Muslim.)

Dari penjelasan di atas kita ketahui bahwa walaupun ada masa pintu taubat akan ditutup, namun sesungguhnya Allah SWT selalu menunggu hamba-Nya untuk bertaubat.

Oleh sebab itu, sudah sepatutnya sebagai seorang hamba untuk menyegerakan bertaubat, agar Allah mengampuni dosa-dosa kita sebelum pintu taubat itu ditutup.

(NS/Dtk)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini