KNews.id- KAMI yang dideklarasikan pada tanggal 18 Agustus 2020 telah melahirkan sebuah harapan baru bagi masyarakat luas sebagai sebuah perjuangan moral untuk meluruskan berbagai deformasi kehidupan berbangsa dan bernegara setelah kudeta konstitusi melalui amandemen serampangan atas UUD 45.
KAMI dengan arah perjuangan yang jelas sebagaimana tertulis dalam Jati Diri KAMI, menapaki arah perjuangan secara konsisten sebagai gerakan moral bersama kekuatan pergerakan moral lainnya. KAMI memiliki keteguhan dan kekuatan moral untuk terus bertahan untuk secara kreatif menggagas dan menyuarakan solusi-solusi alternatif untuk menghadapi tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
KAMI yang bangkit dengan keluhuran budi, kekuatan dan keteguhan keyakinan, sanggup menunjukkan jalan dan membimbing bangsa yang pasif, kehilangan arah dan mengalami kebingungan dan kebuntuan.
KAMI memiliki jiwa, kemampuan, kemauan dan keberanian untuk meluruskan mal administrasi publik oleh rezim yang berkuasa dalam menjalankan pengelolaan negara, kacau balau dan mengabaikan nilai-nilai dan etika yang luhur kita sebagai bangsa. KAMI menengarai bahwa Pemerintah telah mengkhianati cita-cita para pendiri Republik ini.
KAMI sebagai kekuatan moral dari berbagai kepakaran adalah sebuah komunitas cendekiawan yang menampilkan diri sebagai creative minority bagi perubahan untuk menyelamatkan Indonesia.
KAMI mengambil tugas membangun atmosfer keberadaban yang sejati, yakni mengembalikan pengelolaan negara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, bukan UUD2002.
KAMI akan mencapai tujuannya dengan membangun karakter creative minority. Oleh karena itu segenap komponen KAMI di seluruh Indonesia meneguhkan kembali misinya untuk menyelamatkan Indonesia. (AHM)
