spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Kamaruddin Simanjuntak: Mafia dan Pejabat Tinggi Negara di Belakang Ferdy Sambo!

KNews.id – Ferdy Sambo memiliki jaringan kekuasaan di DPR, Menteri sampai mafia. Jaringan ini membuat beberapa jenderal polisi ketakutan terhadap Ferdy Sambo walaupun suami Putri Candrawathi ini sudah dicopot dari Kadiv Propam dan Kepala Satgasus Merah Putih.

“Banyak jenderal takut kepada Ferdy Sambo walaupun sudah dicopot dari Kadiv Propam dan Kepala Satgasus Merah Putih. Para jenderal mengatakan, di belakang Ferdy Sambo ada pejabat tinggi di antaranya, DPR, Menteri dan mafia,” kata pengacara Brigadir Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabara, Kamaruddin Simanjuntak dalam wawanacara dengan Uya Kuya.

- Advertisement -

Kuatnya mafia di belakang Ferdy Sambo, kata Kamaruddin, ketika mantan Karo Paminal Propam Brigjen Hendra Kurniawan menggunakan jet pribadi yang diduga dimiliki pemilik judi online berinisial RPB.

“Jet pribadi kepemilikan sudah luar biasa, tidak semua orang naik jet pribadi,” ungkapnya.

- Advertisement -

Menurut Kamaruddin, Ferdy Sambo sangat dekat mantan Kapolri yang saat menjadi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

“Saat Tito Kapolri selalu didampingi Ferdy Sambo termasuk ketika ke Istana bertemu presiden. Ini yang membuat para jenderal ketakutan terhadap Ferdy Sambo,” papar Kamaruddin.

- Advertisement -

Jabatan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam merupakan sangat strategis bisa menentukan jabatan polisi. “Ada seorang polisi yang mengaku sudah setor Rp2,5 miliar tetapi hanya dinaikkan pangkatnya tetapi tidak dikasih jabatan,” jelas Kamaruddin. Selain itu, ia menyebut kepala dokter forensik yang melakukan outopsi Brigadir Yosua melakukan kebohongan.

Ia mengaku ragu dengan hasil yang diumumkan. Sebab, dokter itu berkilah bahwa tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh Brigadir Yoshua. Padahal, menurut keterangan tersangka, kata dia, Brigadir J terlebih dahulu mendapat penganiayaan.

Kamaruddin mengungkapkan, dirinya belum menerima salinan hasil autopsi ulang Brigadir J tersebut, sehingga dia mempertanyakan independensi tim dokter tersebut.

“Kalau independen, dia harus serahkan ke saya. Tapi kalau dia hanya kasih ke penyidik, berarti tidak independen. Dia dokternya penyidik,” kata Kamaruddin lagi.

Dia juga menganggap, hasil autopsi yang diumumkan itu tidak detil. Padahal, dua dokter perwakilan keluarga yang melakukan autopsi menemukan adanya luka selain luka tembakan.

“Ketua dokter forensik diduga ada amplopnya,” pungkasnya. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini