KNews.id-Digitalisasi yang dilakukan perbankan di Tanah Air memberi efek positif pada peningkatan daya saing UMKM. Selain menawarkan proses yang lebih cepat, digitalisasi perbankan juga mempermudah UMKM dalam mengakses permodalan.
Salah satu bank digital yang dianggap berhasil dalam mendorong UMKM naik kelas lewat digital adalah PT Bank Seabank Indonesia, lembaga keuangan milik Sea Group. Sea Group sendiri merupakan induk dari Shopee dan Garena.
Dalam Jurnalist Class Event yang diselenggarakan OJK pekan lalu, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto mengapresiasi bank yang dahulu dikenal sebagai PT Bank Kesejahteraan Ekonomi itu.
Dia mengatakan Seabank Indonesia telah berhasil menciptakan sinergi ekosistem digital dan membantu menciptakan inklusi keuangan dengan mendorong lebih 5 juta UMKM yang terhubung dalam ekosistemnya untuk naik kelas dan bertransformasi ke digital.
Seabank Indonesia menjadi salah satu contoh bank digital yang berhasil memanfaatkan ekosistem – dalam hal ini Shopee – yang dimiliki untuk tumbuh bersama-sama.
Dari sisi bank, Seabank Indonesia menghimpun dan menyalurkan pembiayaan, tidak hanya UMKM, tapi juga pengguna.
Penyaluran dapat dilakukan secara tepat waktu, tepat jumlah dan tepat sasaran dengan risiko terukur karena data yang dimiliki Shopee seputar pengguna dan UMKM, sudah kuat dan akurat.
“Ada sekitar 5 juta pelapak yang terhubung dengan ekosistem Shopee. Sebagian besar UMKM. Mereka memiliki database dan scoring yang baik. Misalnya A tidak pernah menunggak dan selalu lancar, kemudian ditawarkan paylater,” kata Anung dalam Journalist Class pekan lalu.
Anung menuturkan pembiayaan yang ditawarkan Shopee tidak hanya diberikan kepada UMKM, tetapi juga kepada para pengguna aplikasi yang ingin membeli barang-barang UMKM.
Dengan cara tersebut maka terjadi alur transaksi yang cepat, saling menguntungkan baik dari pihak bank, pengguna aplikasi hingga UMKM. Adapun bagi nasabah, paylater, sesuai konfirmasi bisnis pada pihak Shopee, mereka menawarkan bunga sebesar 2,95 persen per bulan.
Secara kinerja, merujuk pada laporan keuangan yang dipublikasikan di laman resmi, per Juli 2022 Seabank Indonesia memiliki aset sebesar Rp22,32 triliun, tumbuh 270,76 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp6,02 triliun.
Seabank Indonesia juga mencatatkan laba bersih tahun berjalan pada Juli 2022 sebesar Rp8,3 miliar, berbalik untung dari posisi Juli 2021 yang rugi Rp260,4 miliar.
Anung mengatakan meski digitalisasi perbankan mulai menciptakan inklusi keuangan dan efisiensi melalui sharing economy yang dikembangkan, dan memberikan manfaat yang besar, prinsip pengawasan OJK terus mencermati perkembangannya terutama terhadap kapasitas manajemen risiko yang dimiliki bank terkait 3 hal yakni risiko tenologi, risiko pihak ketiga (outsourcing) dan yang lebih penting lagi risiko kebocoran data nasabah dan serangan siber. (Ach/Bsn)
