spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Kajian Politik Merah Putih: Investasi Tesla di Indonesia sulit Terlaksana!

KNews.id- Tesla Inc sulit melakukan investasi di Indonesia karena posisi tawar nikel RI kalah bersaing dengan bahan baku baterai kendaraan listrik yang telah digunakan untuk mobil listrik Tesla model 3 tipe Standard Range.

“Rencana investasi Tesla Inc. terkait dengan upaya penguatan rantai pasok global baterai kendaraan listrik di Indonesia bakal memiliki hambatan yang serius. Prediksi Elon akan menahan investasinya di Indonesia,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada suaranasional.com, Sabtu (21/5).

- Advertisement -

Tesla sangat kecil investasi di Indonesia, kata Sutoyo diperkuat pernyataan Kepala Pusat Industri, Perdagangan dan Investasi Indef Andry Satrio Nugroho bahwa peluang kerja sama itu relatif sulit dilakukan lantaran Tesla sudah beralih untuk menggunakan katoda berbahan besi lithium iron phosphate atau LFP yang belakangan lebih efisien ketimbang bijih nikel limonit dan kobalt.

“Konon posisi tawar nikel Indonesia kalah bersaing dengan bahan baku baterai kendaraan listrik yang telah digunakan untuk mobil listrik Tesla Model 3 tipe Standard Range,” jelasnya.

- Advertisement -

Kata Sutoyo, masyakarat luas jangan dibuai dengan infomasi sukses besar Indonesia mampu mengajak tanam investasi di Indonesia, apalagi di lengkap akan menciptakan lapangan kerja dan akan menghasilkan keuntungan kedua belah pihak.

“Kesepakatan atau komitmen investasi dari Tesla Inc. di Indonesia belum jelas. Karena Tesla sesungguhnya untuk bahan baku baterai ke daratan listrik sudah mendapatkan pasokan lewat dari pihak lain,” paparnya.

- Advertisement -

Belum lagi informasi yang bisa kita rekam bahwa  bahan baku dari biji nikel limonit dan kobalt relatif mahal dan pasokannya masih dinilai tidak memenuhi standar ESG untuk industri kendaraan listrik dunia.

Artinya dalam dunia bisnis Tesla sudah menemukan alternatif baterai yang lebih murah dan aman. Kata Sutoyo, bisa jadi pertemuan Presiden dengan Elon hanya basa basi untuk deal commitment, terasa masih harus melewati beberapa masalah yang harus clear.

Iklim investasi dengan stakeholder di Indonesia sangat rumit. “Tesla Elon Musk dihadapan Presiden RI mengaku antusias dengan potensi kerjasama di Indonesia berkaitan dengan sejumlah lini bisnis yang bersentuhan dengan SpaceX dan Tesla.

Hanya Elon mesti mengatakan bahwa dirinya  dirinya tengah mempelajari lebih lanjut ihwal sejumlah peluang yang bisa dijajaki SpaceX dan Tesla di Indonesia,” jelasnya.

“Bumbu bahasa diplomasi bisnis melengkapi ucakan Tesla bahwa dirinya memiliki pandangan yang positif tentang masa depan yang tentu keren, saya pikir Indonesia punya potensi besar,” kata Elon  seperti dikutip dari Kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5).

Banyak yangg menduga dan menghawatirkan,  Elon Musk hanya basa basi, untuk investasi di Indonesia hanya Pemberi Harapan Palsu (PHP).

“Situasi saat itu telah terjadi indikasi rentetan penghinaan antara lain : Elon Musk hanya pakai kaos oblong ketika ketemu Presiden. Presiden yang datang menemui Elon bukan sebaliknya. Elon paham Presiden masuk AS tanpa jemputan resmi dan Indonesia sedang ada masalah tentang politik luar negerinya AS khususnya sikap Indonesia yang tidak full berpihak dengan AS tentang perang Rusia dan Ukraina,” ungkap Sutoyo. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini