KNews.id- Cuitan Kaesang Pangarep soal saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menimbulkan berbagai respons. Ada yang menuding apa yang dilakukan anak ke-3 Presiden Jokowi itu adalah praktik insider trading.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djayadi buka suara. Menurutnya apa yang terjadi dari pergerakan saham KAEF dengan cuitan Kaesang merupakan kebetulan, tak ada hubungannya dengan Kaesang.
“Nggak, kebetulan aja. Pas kebetulan pas harganya naik. Tapi nggak ada kaitannya dengan itu,” tuturnya kepada detikcom, Jumat (18/12).
Insider trading adalah praktik yang dilakukan oknum yang mengetahui informasi apa yang terjadi di dalam perusahaan yang belum semestinya tersebar ke publik. Pelaku bisa saja orang yang mengetahui informasi dari orang dalam perusahaan, ataupun orang dalam perusahaan itu sendiri.
Menurut Inarno praktik insider trading biasanya untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya sendiri. Sehingga tidak masuk akal jika pelaku insider trading mengumumkan kisi-kisinya secara luas apalagi melalui media sosial.
“Biasanya itu kalau insider trading justru malah nggak, kan di-twit. Dia (insider) untuk kepentingan diri sendiri dong mestinya. Namanya insider trading itu untuk mementingkan pribadi, lah buat apa dia twit,” terangnya membantah soal Kaesang dituding insider trading.
Sekadar informasi, pada 16 Desember 2020 lalu tepatnya pukul 11.44 WIB, Kaesang menuliskan cuitan ‘$KAEF?’. Cuitan tersebut tentu merujuk pada kode saham perusahaan PT Kimia Farma Tbk.
Lalu pada pukul 13.19 WIB, Kaesang kembali menulis cuitan ‘Ada yang terbang tapi bukan pesawat’. Cuitan itu kembali dilanjutkan dengan menulis ‘Tuh kan ada yang terbang’ pada pukul 13.31 WIB. Tak lama kemudian Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah memberikan vaksin COVID-19 secara gratis. Lalu setelahnya juga saham KAEF melesat.
Sementara itu Tito Sulistion, mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia mengatakan singkat.
“Kalau benar, ia melakukan seperti itu, maka tidak benar,” jawab Tito dengan singkat ketika Redaksi KNews.id meminta tanggapannya. (AHM)
