KNews.id – Proses akuisisi PT Mandala Multifinace (MFIN) oleh perusahaan finansial raksasa asal Jepang, Mitsubishi UFJ Financial Group (MUFG), serta emiten Adira Dinamika Multifinance (ADMF) terus berjalan.
Direktur Strategi Aliansi Bisnis PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) Jin Yoshida pun membeberkan kabar terbaru proses akuisisi tersebut. Ia mengatakan, saat ini proses akuisisi masih dalam proses dengan regulator.
“Sesuai dengan keterbukaan informasi kami sebelumnya tanggal 23 Juni 2023, Perseroan berencana untuk membeli 10% dari seluruh saham yang dikeluarkan oleh Mandala Finance (MFIN). Saat ini masih dalam proses dengan regulator,” ungkap Jin .
Sebagaimana diketahui, Perusahaan yang melakukan aksi akuisisi, merger ataupun konsolidasi memerlukan izin dari regulator karena terjadinya kepemilikan baru dalam perusahaan. Adapun pemberian izin akuisisi ini nantinya akan diberikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebelumnya diberitakan, komposisi kepemilikan saham MFIN akan berubah setelah adanya akusisi ini. MUFG akan memiliki 70,6% saham MFIN, sementara ADMF akan memiliki 10,0% saham MFIN, dari sebelumnya tidak memiliki porsi sama sekali.
Sementara kepemilikan saham MFIN oleh PT Jayamandiri Gemasejati dan Komisaris Utama Alex Hendrawan yang tadinya masing-masing berjumlah 70,42% dan 5,05% akan terdilusi sepenuhnya menjadi nol.
“Per tanggal 31 Mei 2023, jumlah saham free float Perseroan adalah 650 juta saham yang mewakili 24,53% dari jumlah saham tercatat, dimana jumlah pemegang saham Perseroan adalah 718 nasabah pemilik SID,” ungkap Direktur MFIN Christel Lasmana dikutip dari Keterbukaan Informais BEI.
Sebelumnya dikabarkan, Harga akuisisi MFIN yang fokus pada pembiayaan sepeda motor dari sejumlah pemegang saham dihargai senilai Rp 7,04 triliun. Dengan jumlah saham beredar mencapai 2,65 miliar saham, harga akuisisi per saham oleh MUFG dan ADMF ditaksir berada di kisaran Rp 3.300/saham.
Harga tersebut tercatat 53% premium di atas harga penutupan MFIN pada perdagangan akhir pekan lalu yang berada di angka Rp 2.150/saham. Selanjutnya akuisisi ini juga dieksekusi 2,58 kali nilai buku perusahaan yang hingga akhir kuartal I-2023 berada di angka Rp 1.277/saham. (Zs/CNBC)
