spot_img
Kamis, April 18, 2024
spot_img

Jual Karya Digital, Anak 12 Tahun Hasilkan Rp5,7 M Saat Libur Sekolah

KNews.id – Pandemi memunculkan anak-anak yang mahir dengan karya digital bernilai signifikan. Untuk bisa bernilai, karya digital itu bisa dijadikan non-fungible token (NFT) untuk kemudian dilelang.

Benyamin Ahmed telah menghasilkan sekitar 290 ribu poundsterling atau Rp 5,7 miliar selama liburan sekolah, setelah membuat serangkaian karya seni pixelated yang disebut Weird Whales dan menjualnya dalam bentuk NFT.

- Advertisement -

Ahmed adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dari London. Ia menyimpan penghasilannya dalam bentuk ethereum. Karena ini adalah mata uang kripto, nilainya bisa naik atau turun dan tidak ada dukungan dari pihak berwenang jika dompet digital tempat menyimpannya diretas atau disusupi.

Ahmed mengaku, ia tidak pernah memiliki rekening bank tradisional. Teman-teman sekelas Ahmed belum mengetahui kekayaan kripto yang baru ditemukannya, meskipun ia telah membuat video Youtube tentang hobinya itu. Selain membuat karya seni digital, Ahmed juga menikmati berenang, bulu tangkis dan taekwondo.

- Advertisement -

“Saran saya untuk anak-anak lain yang mungkin ingin masuk ke ruang ini adalah jangan memaksakan diri untuk melakukan coding. Jika kamu suka memasak, maka memasaklah, jika suka menari, menarilah. Lakukan dengan kemampuan terbaik,” katanya, dilansir dari BBC.

Weird Whales adalah koleksi seni digital kedua Ahmed, mengikuti set yang terinspirasi Minecraft sebelumnya yang terjual kurang baik. Kali ini, ia mendapatkan inspirasi dari gambar meme paus berpiksel yang terkenal dan gaya seni digital yang populer. Namun, Ahmed menggunakan programnya sendiri untuk membuat kumpulan 3.350 paus tipe emoji.

- Advertisement -

Ahmed kini telah mengerjakan koleksi ketiganya yang bertema superhero. Anak dari Imran Ahmed ini juga ingin membuat permainan bawah air yang menampilkan paus. Sang ayah, Imran 100 persen yakin putranya tidak melanggar Undang-Undang Hak Cipta dan telah melibatkan pengacara untuk mengaudit karyanya. Termasuk, mendapatkan saran tentang cara memberi merek dagang desainnya sendiri.

Berkreasi Sejak Dini

Berkarya memang tak memiliki batasan usia minimal. Siapa pun bisa memulai melahirkan karya, sejak usia sedini mungkin. Erin Beesley yang saat ini berusia 14 tahun telah menjadi artis sejak masih balita.

Gadis yang tinggal di North Carolina, AS, ini belajar sendiri untuk membuat kode pada 2019. Sekarang ia menghasilkan seni generatif gambar dan video yang dibuat menggunakan kode yang dia tulis. Jenis seni generatif telah ada selama beberapa dekade, tetapi proyek berkode seperti yang dilakukan Beesley sangat cocok dengan ruang digital saat ini.

Beesley belajar tentang NFT pada 2017. Awalnya, ia memang gemar bermain gim daring bernama Cryptokitties. Baru-baru ini, karyanya yang dia daftarkan di platform SuperRare berhasil dijual seharga seharga 14 ETH atau sekitar 50 ribu dolar AS. Beesley mengatakan dia mencoba teliti dan berhati-hati dalam merilis karyanya. Termasuk, berinvestasi kembali baik dalam NFT dan seni fisik (physical art).

Banyak komentar yang datang berseliweran menyikapi kesuksesannya, baik dari orang tua maupun teman-teman sekolahnya. “Saya pikir mereka sangat terkesan, tetapi tidak 100 persen memahami hal-hal teknis, jadi agak membingungkan bagi mereka,” ujar Beesley. (Republika/fey)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini