spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Jokowi Gencar Promosi Capres dan Koalisi Besar, Anies Baswedan: Ada yang Takut Kehilangan Kekuasaan

KNews.id- Anies Baswedan meminta agar pemerintah bersikap netral dan tak ikut mempengaruhi rakyat dalam mengambil keputusan di Pemilu 2024. Hal ini Anies sampaikan di tengah gencarnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengendorse capres dan memotori terbentuknya Koalisi Besar. Anies meminta agar negara membiarkan rakyat tanpa dipengaruhi dan meminta tak ada tangan negara yang terlibat.

“Percayakan rakyat akan menitipkan kewenangan itu pada yang memiliki rekam jejak yang benar, rekam karya yang benar, dan rekam karya yang baik. Kalau negara ikut ambil andil, maka negara sedang melecehkan rakyat Indonesia,” kata Anies dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Mei 2023.

- Advertisement -

Menurut Anies rakyat Indonesia sudah cukup matang dan mampu untuk menentukan pilihan di Pemilu 2024 tanpa perlu diintervensi. Anies juga mengimbau kepada masyarakat untuk menentukan sikap dan menolak untuk dipengaruhi.

“Kepada seluruh rakyat Indonesia mari kita jaga kekuasaan itu ada pada rakyat, bukan pada yang lain. Jangan jual kekuasaan itu sampai nanti di TPS dan sampai nanti perhitungan. Ini bukan soal statistik perhitungan, ini soal hak saya menentukan bangsa ini,” kata Anies.

- Advertisement -

Anies sebut ada pihak yang takut kehilangan kekuasaan

Dalam pidatonya, Anies juga menyinggung soal adanya pihak yang ketakutan kehilangan kekuasaan. Padahal menurut Anies, kekuasaan sejatinya merupakan milik rakyat, bukan pejabat apa lagi parpol. Rakyat, kata Anies, setiap 5 tahun sekali rakyat berhak menitipkan kekuasaan secara bergantian.

- Advertisement -

“Karena itu, bila ada yang berpandangan khawatir kehilangan kekuasaan, maka sesungguhnya dia tidak paham prinsip demokrasi. Karena kekuasaan itu tidak hilang, kekuasaan tidak pindah, kekuasaan ada pada saudara-saudara semua rakyat Indonesia,” kata Anies.

Enggan komentari Jokowi yang tak undang Surya Paloh

Di sisi lain, Anies Baswedan mengaku tidak berminat ikut dalam pembahasan Partai NasDem yang tidak diundang Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Istana Negara dalam pertemuan partai koalisi pemerintah. Alasan Jokowi tidak mengundang Partai NasDem, karena menganggap partai pimpinan Surya Paloh itu sudah memiliki koalisi sendiri.

“Saya tidak berminat untuk ikut di dalam percakapan itu. Walaupun click bait-nya memang cukup baik, gitu barangkali, menarik sebagai berita,” ujar Anies di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Mei 2023.

Anies fokus siapkan visi misi

Menurut Anies, dirinya saat ini tengah fokus menyiapkan visi misi yang dapat menghadirkan keadilan di masyarakat. Koalisi Perubahan yang anggotanya terdiri dari Partai NasDem, PKS, dan Demokrat juga membahas cara mengurangi kemiskinan, mengurangi rentang biaya hidup yang tinggi lapangan, hingga lapangan pekerjaan yang terbatas.
“Ini hal yang harus jadi fokus kita dan itu yang akan jadi fokus kita terus,” kata Anies.

Jokowi sengaja tak undang Surya Paloh ke Istana

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengakui sengaja tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan bersama para Ketum partai politik koalisi pemerintah. Alasannya karena NasDem sudah punya koalisi sendiri, yaitu Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera.

“Kita bicara apa adanya ya,” kata Jokowi usai mengunjungi Mal Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis, 4 Mei 2023.

Jokowi mengatakan enam partai yang hadir di Istana Negara pada Selasa lalu juga ingin membangun kerja sama politik yang baik. Adapun para parpol itu disebut-sebut tengah berproses membentuk Koalisi Kebangsaan alias koalisi besar.

“Mestinya ini kan memiliki strategi besarnya apa, ya masa yang di sini (NasDem) tahu strateginya, dalam politik itu wajar-wajar saja, biasa,” kata Jokowi. (RZ/TMP)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini