spot_img
Jumat, April 19, 2024
spot_img

Jokowi Buat Industrialisasi RRC di Indonesia

KNews.id-Di balik program hilirisasi mineral yang dicanangkan Presiden Jokowi, dicurigai sebagai bagian dari industrialisasi RRC. Ujung-ujungnya, RRC untung besar, Indonesia justru buntung.

Dalam diskusi publik bertajuk Catatan Awal Tahun 2023 dari Ekonom Senior Indef yang digelar daring di Jakarta, Kamis (5/1/2023), ekonom senior Faisal Basri blak-blakan menyebut hilirisasi ala Jokowi hanya untungkan RRC. Bisa jadi hal itu merupakan komitmen Indonesia mendukung program industrialisasi di RRC.

- Advertisement -

“Petik-jual, tebang-jual, keruk-jual, nilai tambahnya berapa? kecil sekali. Tetapi solusinya hilirisasi yang ngawur. Hilirisasi mendukung industrialisasi di RRC, itu yang terjadi pada nikel,” kata Faisal.

Selanjutnya, Faisal menyebut hilirisasi mineral mentah yang dicanangkan Jokowi, sangat ngawur. Seharusnya, hilirisasi itu memberikan nilai tambah yang menguntungkan negara. Bukan malah negara lain yang menikmatinya.

- Advertisement -

Dirinya juga mempertanyakan program hilirisasi timah dan batu bara, padahal Indonesia tidak mengekspor bijih timah, melainkan ingot yang merupakan produk turunan dari bijih timah. Demikian pula program gasifikasi batu bara, disebutnya program ngawur. “Hilirisasi batu bara dijadikan DME (Dimethyl Ether) juga ngawur-ngawur. Itu justru menimbulkan praktik rente,” ungkapnya.

Ekonom Senior Indef, M Fadhil Hasan berpandangan senada. Kebijakan Jokowi melarang ekspor sejumlah mineral mentah, banyak yang salah kaprah. “Hilirisasi memberikan nilai tambah, kita setuju. Namun implementasinya bukan melarang ekspor. Berlakukan saja tarif ekspor. Cocok untuk nikel, alumunium atau bauksit,” ungkapnya. (Ach/Inlh)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini