Advertisement
KNews.id – Jakarta – Anggaran belanja kementerian dan lembaga dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 menyusut drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan Sri mulyani Indrawati mengatakan, penyusutan anggaran belanja K/L pada 2025 disebabkan upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk memberi ruang bagi Presiden Terpilih Prabowo Subianto mengolah anggarannya sendiri saat resmi menjabat pada 20 Oktober 2024.
Advertisement
“Ini karena kita menghormati presiden terpilih nanti untuk melakukan improvement,” ujar Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers RAPBN 2025, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Anggaran belanja K/L yang didesain dalam RAPBN 2025 hanya sebesar Rp 976,8 triliun, sementara itu pada 2024 mencapai Rp 1.090,8 triliun. Bahkan pada 2023, nominalnya juga masih sebesar Rp 1.000,8 triliun, dan pada 2021 juga Rp 1.032 triliun.
“Makanya belanja K/L relatively kecil, kecuali yang sudah dari president elected, presiden terpilih ingin melakukan A, B, C,” tutur Sri Mulyani. Maka dari itu, ia mengatakan, untuk belanja non K/L otomatis menjadi membengkak pesat dalam RAPBN 2025 menjadi sebesar Rp 1.716,4 triliun, dari yang 2023 hanya sebesar Rp 1.376,7 triliun. Dengan demikian, ada sekitar Rp 340 triliun anggaran K/L yang diturunkan ke belanja non K/L.
“Itu masih di retain di belanja non-K/L yang makanya angkanya menjadi tinggi menjadi tinggi yaitu Rp 1.716,4 triliun, ini Oktober untuk bisa dialokasikan,” tegasnya. “Biasanya nanti naik pada executing K/L yang dipilih untuk melakukan tugas tertentu, entah itu makanan bergizi, atau perbaikan sekolah, dan hal-hal yang menjadi prioritas presiden terpilih,” ungkap Sri Mulyani.