spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Joe Biden Resmi Melarang Impor Minyak Rusia!

KNews.id- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden resmi melarang impor minyak, gas alam dan energi lainnya dari Rusia ke AS per Selasa (8/3) malam waktu setempat. Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas serangan Kremlin ke Ukraina.

“Hari ini saya mengumumkan AS menargetkan ‘arteri’ utama ekonomi Rusia. Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia,” kata Biden dalam sambutannya dari Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari CNN International.

- Advertisement -

“Itu berarti minyak Rusia tidak akan lagi diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya ke ‘mesin perang’ Putin,” tambahnya.

Berikut adalah hal-hal penting yang perlu diketahui tentang pengumuman Biden mengenai larangan impor dari Rusia:

- Advertisement -

Impor AS ke Rusia

Impor AS dari Rusia merupakan bagian kecil dari portofolio energi Amerika, kira-kira 8% pada tahun 2021. Di mana hanya sekitar 3% adalah minyak mentah.

- Advertisement -

Departemen Energi melaporkan bahwa dalam dua minggu terakhir bulan Februari, impor minyak Rusia turun menjadi nol karena perusahaan-perusahaan AS memutuskan hubungan dengan Rusia. Mereka secara efektif menerapkan larangan mereka sendiri.

Dampak ke Ekonomi Rusia

Biden mengatakan paket sanksi ekonomi dan kontrol ekspor yang telah dikenakan AS pada Rusia telah menyebabkan “kerusakan signifikan pada ekonomi Rusia”. Bahkan nilai rubel Rusia telah merosot sejak Putin meluncurkan serangannya ke Ukraina.

“Satu rubel sekarang bernilai kurang dari satu sen Amerika,” kata Biden. Rusia, ia sebut, tidak akan mampu mendongkrak nilai rubel karena Barat telah memutuskan bank-bank terbesar Rusia dari sistem keuangan internasional.

Biden juga mencatat perusahaan-perusahaan besar secara independen telah menangguhkan layanan mereka di Rusia, termasuk Visa, Mastercard, American Express, Ford, Nike, dan Apple. “Sektor swasta bersatu melawan perang pilihan yang kejam di Rusia,” kata Biden.

Efek ke AS

Sebenarnya, langkah ini dapat menyebabkan lonjakan harga gas di AS. Warga akan merasakan dampaknya saat mengisi di pompa bensin.

Biden sendiri sudah menekankan hal itu. Bahwa keputusannya kemungkinan akan merugikan orang Amerika di “pompa bensin”.

“Keputusan hari ini bukan tanpa biaya di sini di rumah,” kata Biden.

“Perang Putin telah merugikan keluarga Amerika di pompa bensin. Sejak Putin memulai pembangunan militernya di perbatasan Ukraina, sejak saat itu, harga gas di pompa bensin di Amerika naik 75 sen dan dengan tindakan ini akan turun lebih jauh. Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk meminimalkan kenaikan harga Putin di sini.”

Biden juga memperingatkan perusahaan agar tidak menaikkan harga minyak selama masa krisis tersebut.

“Kepada perusahaan minyak dan gas dan perusahaan keuangan yang mendukung mereka: Kami memahami perang Putin melawan rakyat Ukraina menyebabkan harga naik. Kami mengerti. Itu sudah jelas,” katanya.

“Tapi tidak alasan untuk melakukan kenaikan harga yang berlebihan atau menambah keuntungan atau segala jenis upaya untuk mengeksploitasi situasi ini atau konsumen Amerika, eksploitasi mereka. Agresi Rusia merugikan kita semua. Dan ini bukan waktunya untuk mencari untung atau mencongkel harga.”

Bidik Iran dan Venezuela

Sementara, AS berencana melakukan kesepakatan impor minyak baru dengan tiga negara. Selain sekutu Arab Saudi, ada pula Venezuela, dan Iran.

Melansir Politico, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan AS sudah melakukan pertemuan dan negosiasi beberapa hal dengan perwakilan dari masing-masing negara tersebut.

Akhir pekan lalu, pejabat AS bertemu langsung dengan pejabat Venezuela di Caracas. Mereka membahas kemungkinan pelonggaran sanksi minyak di negara itu sebagai bagian dari strategi untuk memerangi kenaikan harga di AS.

“Saya pikir itu melompati beberapa tahap ke depan dalam proses apapun,” kata Psaki, menambahkan bahwa minyak hanyalah salah satu elemen dari diskusi, Senin (7/3/2022) waktu setempat.

“Saat ini, saya tidak punya apa-apa untuk diprediksi. (Negosiasi) ini sedang berlangsung.”

Harga Minyak Dunia

Harga minyak naik hampir 4% pada akhir perdagangan Selasa waktu AS. Lonjakan harga minyak terjadi usai AS melarang impor minyak dari Rusia.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik US$4,77 (3,9%) menjadi US$127,98 per barel, setelah mencapai harga tertinggi sesi di US$133,09.

Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$4,30 (3,6%) menjadi US$123,70 per barel, setelah mencapai harga tertinggi sesi US$129,40. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini