“Orang harus diberi hak untuk berkumpul dan memprotes secara damai kebijakan atau undang-undang atau perintah yang mereka permasalahkan,” katanya.
Sementara itu, di kampus-kampus AS, aksi unjuk rasa bermunculan untuk mendukung protes di China. Sekitar 100 orang, kebanyakan mahasiswa, berkumpul di Washington untuk menyerukan kebebasan yang lebih besar dan meratapi korban tewas di Urumqi, Xinjiang.
“(Pejabat) meminjam dalih Covid, tetapi menggunakan penguncian yang sangat ketat untuk mengontrol populasi China. Mereka mengabaikan nyawa manusia,” kata seorang mahasiswa China bermarga Chen.
“Saya datang ke sini untuk berduka,” tambah pemain berusia 21 tahun itu.