spot_img
Jumat, November 7, 2025
spot_img
spot_img

Jangan Sepelekan Gigi Berlubang pada Anak, Bisa Ganggu Kesehatan Secara Menyeluruh

KNews.id – Jakarta – Gigi berlubang atau karies gigi sering dianggap masalah sepele, padahal bisa memengaruhi kenyamanan dan kesehatan anak secara keseluruhan.

Kondisi ini terjadi ketika lapisan luar gigi rusak akibat penumpukan plak dan bakteri. Mengetahui penyebab, gejala, serta cara pencegahannya penting agar gigi anak tetap sehat sejak dini.

- Advertisement -

Apa Itu Gigi Berlubang pada Anak?

Gigi berlubang (karies atau cavities) adalah kerusakan pada enamel, yaitu lapisan luar gigi yang keras. Kerusakan ini menyebabkan terbentuknya lubang kecil pada gigi. Jika tidak segera ditangani, lubang bisa semakin besar dan mencapai bagian dalam gigi tempat saraf berada, sehingga menimbulkan rasa sakit dan sensitivitas.

Penyebab Gigi Berlubang pada Anak

Melansir dari laman Johns Hopkins Medicine, penyebab utama gigi berlubang adalah bakteri yang bercampur dengan sisa makanan. Ketika makanan yang mengandung karbohidrat seperti gula dan pati tertinggal di gigi — misalnya susu, soda, kismis, permen, kue, jus buah, sereal, atau roti — bakteri di mulut akan mengubahnya menjadi asam.

- Advertisement -

Campuran antara bakteri, makanan, asam, dan air liur membentuk plak yang menempel di permukaan gigi. Dalam waktu tertentu, asam dari plak ini akan mengikis enamel dan menyebabkan gigi berlubang.

Anak yang Berisiko Mengalami Gigi Berlubang

Setiap anak memiliki bakteri di mulutnya. Namun, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, seperti:

  • Kadar bakteri penyebab karies yang tinggi
  • Sering mengonsumsi makanan atau minuman manis dan bertepung
  • Kurangnya kandungan fluoride dalam air minum
  • Kebiasaan menyikat gigi yang kurang baik
  • Produksi air liur yang sedikit

Gejala Gigi Berlubang pada Anak

Tanda awal gigi berlubang biasanya muncul berupa bintik putih di permukaan gigi, menandakan enamel mulai rusak. Selanjutnya, lubang kecil berwarna cokelat muda muncul dan berubah menjadi lebih gelap seiring waktu.

Tidak semua anak merasakan gejala, namun biasanya disertai nyeri di sekitar gigi dan sensitivitas terhadap makanan manis, panas, atau dingin.

Cara Mengobati Gigi Berlubang Pada Anak

Perawatan gigi berlubang tergantung pada gejala, usia anak, kebersihan gigi, serta tingkat keparahan kerusakan. Pada tahap awal, kondisi ini bisa ditangani dengan cara konservatif seperti:

  • Membersihkan plak dan area gigi yang rusak.
  • Melakukan proses remineralisasi gigi.
  • Menggunakan fluoride tambahan.
  • Mengaplikasikan dental sealant untuk melindungi gigi dari bakteri.

Jika kerusakan sudah parah, dokter akan mengangkat bagian gigi yang berlubang dan menambalnya dengan bahan pengisi (filling) atau disebut juga restorasi. Ada dua jenis tambalan yang umum digunakan:

- Advertisement -
  • Restorasi langsung : Dilakukan dalam satu kali kunjungan. Tambalan ini dapat terbuat dari perak, bubuk kaca halus, asam akrilik, atau resin berwarna menyerupai gigi asli.
  • Restorasi tidak langsung : Memerlukan dua atau lebih kunjungan. Jenis ini meliputi inlay, onlay, veneer, mahkota, atau jembatan gigi. Bahan yang digunakan bisa berupa emas, logam campuran, keramik, atau komposit yang tampak seperti enamel gigi alami.

Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak

Masih menurut Johns Hopkins Medicine, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah gigi berlubang pada anak:

  • Ajarkan anak menyikat gigi sejak gigi pertama tumbuh. Gunakan pasta gigi seukuran butiran beras untuk anak di bawah 3 tahun, dan sebesar kacang polong untuk anak usia 3 tahun ke atas.
  • Gunakan benang gigi setiap hari setelah anak berusia 2 tahun.
  • Batasi makanan dan minuman manis seperti permen, kue, keripik, dan soda.
  • Jangan berbagi alat makan dengan anak atau membersihkan dot dengan air liur.
  • Beri hanya air putih di botol jika anak minum sebelum tidur.

(NS/LPT)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini