spot_img
Jumat, Mei 17, 2024
spot_img

Jakarta-Surabaya 5,5 Jam Naik Kereta Semi Cepat Resmi Batal

KNews.id – Presiden Joko Widodo bakal mencoret Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya dari Proyek Strategis Nasional (PSN) menjelang masa akhir jabatannya di 2024. Proyek ini adalah mengupgrade rel di lintasan utara Jawa agar laju kereta api bisa lebih cepat dari sebelumnya. Proyek Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2018.

Proyek ini dimulai dari kerja sama antara Indonesia dengan pemerintah Jepang di tahun 2017. Kemudian hal itu berlanjut di tahun 2019 dimana pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk menandatangani kelanjutan Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api (KA) Jakarta – Surabaya (Kereta Semi Cepat) melalui penandatanganan Summary Record On The Java North Line Upgrading Project pada 24 September 2019.

- Advertisement -

Sejak itu sampai dengan Oktober 2020, pihak Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) melaksanakan Preparatory Survey on Java North Line Upgrading Project. Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Minister of Economic Affairs Embassy of Japan Tadayuki Miyashita dan Dirjen Perkeretaapian Zulfikri. Turut menyaksikan penandatanganan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadjimulyono, Duta Besar Jepang Masafumi Ishi dan Direktur Jembatan Bina Marga Iwan Jarkasih.

“Pada akhir Mei 2020, Tim Konsultan JICA akan memberikan hasil awal studi yang diharapkan dapat memberikan gambaran objektif bagi Pemerintah Indonesia dalam mengambil keputusan, baik secara teknis, skema pembiayaan proyek maupun kebijakan operasional,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya saat itu seperti dikutip, Jumat (27/7/2023).

- Advertisement -

Budi Karya kemudian merunutkan rencana awalnya pelaksanaan pengadaan tanah dijadwalkan pada tahun 2021. Dilanjutkan pelaksanaan konstruksi proyek ini diperkirakan dapat dimulai pada tahun 2022.

Ilustrasi KAI. (Dok. PT KAI)Foto: Ilustrasi KAI. (Dok. PT KAI)
Ilustrasi KAI. (Dok. PT KAI)

Sehingga diharapkan pertengahan tahun 2024 sebagian segmen sudah dapat dioperasikan yaitu segmen Jakarta – Cirebon. Sementara itu dari Cirebon ke Semarang hingga Surabaya akan dilanjutkan pengoperasian segmen berikutnya secara bertahap. “Jadi kita harapkan 2025 sudah selesai sampai Surabaya,” ucap Budi Karya. Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya mendukung untuk mensterilkan sekitar 500 pintu perlintasan sebidang di sepanjang jalur kereta lintas utara.

- Advertisement -

Summary Record merupakan rumusan yang berisi kesepakatan kedua belah pihak terkat beberapa hal teknis seperti : lebar jalur, jenis konstruksi, sistem persinyalan, desain kecepatan dan jenis sarana perkeretaapian (rollingstock); tahapan Konstruksi; Sterilisasi Ruang Milik Jalur Kereta Api (Rumija) dengan pembangunan perlintasan tidak sebidang, baik berupa flyover, underpass dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO); Pemberdayaan industri kereta api nasional atau konten local (local content); dan Skema pembiayaan proyek melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Rumusan tersebut sangat penting bagi kelancaran tahapan selanjutnya dari Proyek Peningkatan Kecepatan KA Jakarta – Surabaya yaitu pelaksanaan Preparatory Survey oleh Tim JICA yang dijadwalkan akan selesai pada bulan Oktober 2020.

Dengan potensi permintaan perjalanan KA Jakarta – Surabaya yang semakin besar, pemerintah berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas angkut melalui Proyek Peningkatan Kecepatan Kereta Api Jakarta – Surabaya.

Melalui proyek ini, diharapkan semakin meningkatkan pelayanan KA. Beberapa manfaat dari dibangunnya proyek ini yaitu : mempercepat waktu tempuh perjalanan Ka Jakarta – Surabaya menjadi sekitar 5 Jam 30 Menit dengan kecepatan 160 km/jam, meningkatkan keselamatan karena tidak ada lagi perlintasan sebidang, dan diharapkan dapat memberdayakan Industri dalam negeri melalui optimalisasi konten lokal dalam pembangunan proyek.

Sebagai catatan, saat itu jarak tempuh Jakarta-Surabaya menggunakan kereta api paling cepat 12 jam dengan kecepatan rata-rata maksimal 120 km/jam.

Namun sayang, proyek ini tidak ada perkembangan hingga pertengahan 2022. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub saat itu Zulkifri mengonfirmasi proyeknya masih dibuat kajian (feasibility study) oleh Jepang.

“Kalau (proyek) Kereta Semi Cepat di Jepang masih feasibility study, belum sampai konstruksi. Yang jelas, sampai 2024 itu masih penyiapan dokumen perencanaan dulu,” terang Zulfikri, (27/06/2022).

Sebelumnya Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo mengungkapkan bahwa proyek ini dipastikan belum akan selesai di tahun 2024 mendatang karena prosesnya belum berjalan signifikan.

“Kereta api Jakarta-Surabaya lah jelas. Itu kan gak bisa selesai pembiayaannya saja belum. Waktu itu memang teman-teman itu memasukkan supaya ada percepatan dalam kajian. Nah itu sudah dilakukan, tapi teman-teman Kemenhub itu kan belum mempresentasikan,” katanya di acara Sewindu PSN, Rabu (26/7/2023).

Meski sudah mencoret proyek ini dari PSN, namun pemerintah menyimpan (drop) proyek tersebut., “Dikeluarkan dari PSN bukan berarti dihentikan, tapi tidak lagi masuk dalam kriteria proyek strategis yang punya ketentuan-ketentuan khusus,” tegas Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada CNBC Indonesia, Kamis (27/7/23). (Zs/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini