KNews.id – Iran mengancam akan menyerang Yordania jika ikut membantu Israel usai serangan pada akhir pekan ini. Ancaman itu muncul setelah Yordania menembak jatuh puluhan drone Iran yang tengah melintas ke Israel.
Diberitakan Al Arabiya, kantor berita Fars melaporkan pada Minggu (14/4) bahwa seorang sumber militer dari Iran tengah memantau manuver Yordania dalam konflik Iran-Israel.
“[Militer Iran] dengan hati-hati memantau pergerakan Yordania selama serangan terhadap rezim Zionis, dan jika Yordania melakukan intervensi, maka Yordania akan menjadi target berikutnya,” ujar pejabat militer itu.
Kantor berita Fars yang dekat dengan Garda Revolusi Iran (IRGC) itu juga mengungkap bahwa negara Timur Tengah telah mendapatkan peringatan sebelum Iran menyerang Israel dengan drone hingga rudal. Peringatan itu juga diberikan ke Yordania, sehingga Iran disebut-sebut siap menyerang negara itu jika memutuskan membantu Israel.
“Peringatan yang diperlukan telah diberikan kepada Yordania dan negara-negara regoional lain sebelum operasi tersebut,” ujar sumber dalam laporan Fars.
Yordania sebelumnya telah menembak jatuh puluhan drone yang melintas wilayah udara negara tersebut menggunakan jet tempur.
Seorang sumber mengatakan drone itu ditembak jatuh di wilayah udara Yordania, tepatnya kawasan Lembah Yordan. Puluhan drone yang melintas itu diyakini tengah melesat dari Iran menuju Israel. Beberapa drone lain juga dicegat di perbatasan Irak-Suriah. Namun, belum ada keterangan resmi mengenai langkah penembakan jatuh drone-drone tersebut.
Sementara itu, serangan Iran ke Israel diumumkan pertama kali dalam laporan kantor berita Iran, IRNA. Laporan itu menyebut Garda Revolusi Iran (IRGC) mulai melepaskan serangan drone hingga rudal ke Israel pada akhir pekan ini.
IRNA melaporkan pernyataan Garda Revolusi yang menyebutkan angkatan udaranya telah menembakkan puluhan rudal ke sasaran tertentu di wilayah pendudukan Israel.
“Korps Garda Revolusi Islam Iran telah mengumumkan penembakan puluhan drone dan rudal ke arah posisi rezim Zionis di wilayah pendudukan Palestina,” demikian diberitakan IRNA, Minggu (14/4) dini hari WIB.
