spot_img
Rabu, April 24, 2024
spot_img

Investor Emas Semakin Cemas, Imbas Dolar AS Kian Ganas

KNews – Investor emas semakin cemas, imbas dolar AS kian ganas. Penguatan indeks dolar AS sepekan terakhir telah menumbalkan harga logam mulia emas.

Indeks Dolar AS yang menjadi indikator kekuatan greenback terhadap mata uang lain naik 1,78% secara mingguan ke 107.

- Advertisement -

Di saat yang sama, harga emas melorot 3,78% secara mingguan ke US$ 1,741,8/troy ons. Harga emas yang turun ke bawah US$ 1.800/troy ons membuat logam kuning ini berada di kisaran terendahnya sepanjang tahun.

Pergerakan harga emas sangat sensitif terhadap dolar AS. Ketika dolar AS menguat maka emas melemah, begitu juga sebaliknya.

- Advertisement -

Salah satu faktor yang membuat dolar AS menguat adalah agresivitas the Fed sebagai bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga acuan.

Negara Paman Sam saat ini memang sedang dilanda inflasi yang tinggi. Laju inflasi AS bahkan sudah sangat jauh dari target bank sentralnya yang mematok di kisaran 2%.

- Advertisement -

Dengan inflasi yang sudah mencapai laju tertingginya dalam 4 dekade terakhir harus memaksa the Fed untuk beringas dalam menaikkan suku bunga acuan.

Suku bunga acuan Federal Funds Rates (FFR) sudah dinaikkan 150 basis poin (bps) oleh The Fed sepanjang tahun ini.

Berdasarkan risalah rapat The Fed, otoritas moneter AS tersebut masih akan agresif dalam menaikkan suku bunga acuan.

Komite pengambil kebijakan The Fed yakni FOMC dijadwalkan akan menggelar rapat pada 27 Juli mendatang.

Bank sentral AS diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin jika mengacu pada piranti CME FedWatch.

Kenaikan suku bunga acuan AS membuat greenback yang tahun lalu melemah kini melesat ke posisi tertingginya dalam 1 dekade terakhir. Wajar saja dengan kinerja dolar AS yang kinclong kilau emas pun meredup. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini