spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Ini Kandungan dan Efek Gas Air Mata, Diduga Menjadi Pemicu Banyaknya Korban yang Tewas di Tragedi Kanjuruhan

KNews.id- Dunia sepak bola kembali harus berduka pasca tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu (1/10). Laporan Polri menyebut korban tewas dalam tragedi tersebut berjumlah 125 orang, dan 323 luka-luka.

Namun, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyebut korban tewas di datanya berjumlah 131 orang. Peristiwa tersebut terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai Arema kalah 2-3 melawan Persebaya.

- Advertisement -

Para penonton meluapkan kekecewaannya dengan turun ke lapangan, namun dibalas dengan tembakan gas air mata oleh para aparat. Oleh karenanya, para suporter panik meninggalkan stadion. Beberapa di antaranya meregang nyawa lantaran sesak nafas hingga terinjak-injak.

Publik menduga bahwa gas air mata  adalah benda yang jadi pemicu banyak korban tewas di Tragedi Kanjuruhan. Lantas apa kandungan dan efek gas air mata?

- Advertisement -

Kandungan Gas Air Mata

Berbeda dengan namanya, gas air mata sejatinya merupakan benda cair atau padat yang dapa terdispersi halus di udara lewat penggunaan semprotan, generator kabut, atau granat.

- Advertisement -

Zat yang paling sering digunakan sebagai gas air mata adalah senyawa halogen organik. Dilansir dari halaman emergency.cdc.gov, gas air mata merupakan agen pengendali kerusuhan.

Ia merupakan senyawa kimia yang mampu melumpuhkan massa dengan menyebabkan iritasi pada mata, mulut, tenggorokan, paru-paru, dan kulit. Gas air mata bereaksi dengan kelembaban sehingga mampu mempengaruhi bagian tubuh yang lembab.

Berikut ini beberapa zat yang menjadi komposisi gas air mata yang paling umum yakni senyawa chloroacetophenone (CN) dan chlorobenzylidenemalononitrile (CS). Contoh lain yang digunakan sebagai kompisisinya adalah  chloropicrin (PS), yang juga digunakan sebagai fumigan (yaitu, zat yang menggunakan asap untuk mendisinfeksi suatu area), bromobenzilsianida (CA), dibenzoxazepine (CR), dan kombinasi berbagai agen lainnya.

Efek Gas Air Mata dalam Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Seseorang yang terpapar gas air mata biasanya akan mengalami beberapa atau seluruh gejala dalam jangka pendek yakni sebagai berikut:

  • Mata: perih seperti terbakar, penglihataan kabut, dan mata memerah
  • Hidung: hidung meler, terasa terbakar, dan bengkak
  • Mulut: iritasi, kesulitan menelan, hingga keluar air liur
  • Paru-paru: dada terasa sesak, rasa tercekik, batuk, dan sesak nafas
  • Kulit: terasa terbakar dan menimbulkan ruam
  • Lainnya: rasa mual dan muntah

Tidak hanya efek yang terasa dalam jangka pendek, gas air mata juga memiliki risiko efek jangka panjang terhadap orang yang terpapar dalam dosis besar. Efek parah jangka panjang yang bisa disebabkan gas air mata adalah sebagai berikut:

  • Kebutaan
  • Glaukoma
  • Katarak
  • Luka bakar kimia di tenggorokan dan paru-paru
  • Kegagalan pernafasan
  • Kematian

Penggunaan Gas Air Mata

Dilansir dari Britannica, gas air mata pertama kali digunakan dalam Perang Dunia I dalam perang kimia. Namun, efek gas air mata berlangsung singkat dan jarang melumpuhkan.

Gas air mata kemudian digunakan oleh lembaga penegak hukum sebagai sarana untuk membubarkan massa, melumpuhkan perusuh, dan mengusir massa tanpa penggunaan kekuatan mematikan.

Akan tetapi, FIFA telaha melarang penggunaan gas air mata untuk membubarkan massa supporter sepak bola atau menanggulangi kerusuhan suporter. Hal ini tertuang dalam pasal 19 aturan FIFA soal Stadium Safety and Security Regulations. Dalam aturan tersebut dijabarkan penggunaan gas air mata dan senjata api untuk pengendalian massa dilarang.

“Untuk melindungi para pemain serta menjaga ketertiban umum diperlukan polisi di sekeliling lapangan,” bunyi regulasi FIFA. (AHM/pskota)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini