spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Ini Ciri-ciri Manusia yang akan Menyaksikan Dahsyatnya Hari Kiamat

KNews.id – Umat Muslim percaya bahwa hari kiamat sebagai akhir dari kehidupan di dunia.

Hari kiamat sendiri digambarkan sebagai peristiwa kehancuran alam semesta yang begitu dahsyat.

- Advertisement -

Tidak ada orang yang bisa lolos dari hari kiamat. Namun, hanya orang-orang tertentu yang merasakan huru-hara pada saat kiamat datang.

Datangnya hari kiamat telah disebutkan dalam Al-Quran surat Al Hajj ayat 7. Firman Allah berbunyi sebagai berikut:

- Advertisement -

وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيْهَاۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَبْعَثُ مَنْ فِى الْقُبُوْرِ

Bacaan Latin:

- Advertisement -

Wa annas-sā’ata ātiyatul lā raiba fīhā wa annallāha yab’aṡu man fil-qubụr.

Artinya:

“Sesungguhnya kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan siapapun yang di dalam kubur.”

Tanda Datangnya Hari Kiamat

Tidak ada yang tahu kapan tepatnya hari kiamat akan datang kecuali Allah SWT. Meski begitu, menurut hadits yang berasal dari Abu syuraihah Hudzaif bun Usaid, kiamat akan terjadi setelah munculnya 10 tanda-tanda besar.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

“Kiamat tidak akan terjadi sebelum kalian melihat sepuluh tanda-tandanya: (1) terbitnya matahari dari barat, (2) asap, (3) binatang melata, (4) munculnya Ya’juj dan Ma’juj, (5) keluarnya Dajjal, (6) munculnya Isa bin Maryam, (7) tiga gerhana; gerhana di barat (8) gerhana di timur, (9) gerhana di Jazirah Arab, (10) api yang keluar dari dasar Aden yang menggiring manusia atau mengumpulkan manusia dan bersama mereka di mana saja berada.” (HR Muslim, Ahmad, dan lainnya. Ibnu Katsir mengatakan hadits ini shahih).”

Ciri Manusia yang Menyaksikan Hari Kiamat

Disebutkan dalam Kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim karya Imam Ibnu Katsir dan diterjemahkan oleh Ali Nurdin, orang yang kelak menjumpai dahsyatnya hari kiamat adalah seburuk-buruknya manusia. Hal ini bersandar pada riwayat yang berasal dari Abdullah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Kiamat itu tidak akan terjadi, kecuali pada seburuk-buruknya manusia.” (HR Ahmad dan dinilai shahih. Imam Muslim juga meriwayatkan dalam Shahih-nya).

Dalam redaksi lain dikatakan “Seburuk-buruk manusia adalah orang-orang yang menjumpai kiamat dalam keadaan hidup.”

Imam Ibnu Katsir juga menyebut bahwa hari kiamat ini nantinya hanya terjadi pada orang yang tidak mengingkari kemungkaran dan tidak menyeru pada yang makruf. Pernyataan ini pun memiliki dua maksud.

Pertama, Imam Ibnu Katsir mengungkap orang yang tidak mengingkari kemungkaran adalah mereka yang tidak mencegah orang lain ketika melihatnya melakukan kemungkaran dan lainnya. Hal ini diekspresikan dalam sabda Nabi SAW, “Hingga tidak diucapkan Allah, Allah.”

Kedua, maksudnya adalah hingga Allah SWT tidak disebutkan di bumi dan nama-Nya tidak dikenal di sana. Hal ini terjadi ketika zaman sudah rusak, banyak kekafiran, kefasikan, dan kemaksiatan. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi SAW berikut:

“Kiamat tidak akan terjadi sampai bumi tidak diucapkan: La Ilaaha illallaah (tiada tuhan selain Allah).” (HR Ahmad)

Syaikh Hanafi Al-Mahlawi dalam Kitab Ayyamullah dan diterjemahkan oleh Yasir Maqosid mengatakan, orang yang dimaksud dalam hal ini adalah orang-orang yang selama di dunia tidak disiksa tetapi ditangguhkan hingga hari dahsyat ini terjadi.

Menurutnya, merekalah orang-orang yang akan digiring bersama para setan, karena sahabat-sahabat utama mereka selama di dunia adalah setan. Mereka adalah orang yang tidak menyembah Allah SWT.

“Mereka adalah orang-orang munafik yang telah berkomplot dalam urusan bermaksiat kepada Allah. Bahkan, sebagian di antara mereka menjadikan sesembahan-sesembahan selain Allah,” ujar Syaikh Hanafi Al-Mahlawi.

Menurut hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Amru, disebutkan bahwa orang yang akan menjumpai dahsyatnya hari kiamat tersebut adalah manusia yang berperilaku jelek dan bodoh. Rasulullah SAW bersabda,

“…kemudian Allah SWT mengirimkan angin dingin dari arah Syam mencabut roh setiap orang yang berada di muka bumi yang memiliki iman walau sebiji sawi, sehingga sekalipun di antara kalian ada yang masuk ke dalam perut gunung, angin itu akan mengikutinya dan mengambil rohnya. Tinggallah di muka bumi manusia yang berperilaku jelek, bodoh seperti burung dan akalnya seperti binatang buas yang tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemungkaran.” (HR Muslim).

Wallahu a’lam bishawab (Hanya Allah yang lebih mengetahui kebenaran yang sesungguhnya). (Hfz/Dw)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini