spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Ingatkan ‘Licinnya’ Setnov dapat Dicokok KPK, RR Mendorong Firli Menangkap Herman Hery

KNews.id- Kasus korupsi bansos sampai saat ini masih menyita perhatian publik. Kini muncul fakta baru mengenai pembelian goody bag atau tas  dari PT Sri Rejeki Isman atau PT Sritex, untuk pengadaan bahan sembako di Kementerian Sosial. Adapun sebelumnya, pengakuan muncul dari Direktur PT Andalan Pesik International Rocky Josep Pesik, vendor penyedia Bansos.

“Saat itu saya bertemu dengan Pak Iman dan Pak Yogas di restoran Padang, saya diminta beli ‘goodybag’ kalau saya ditunjuk, arahan dari kantor Kemensos saya harus beli dari PT Sritex,” kata Rocky di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, (10/6) lalu.

- Advertisement -

Sebagai informasi, Iman merupakan Muhamad Rakyan Ikram alias Iman Ikram yang merupakan adik mantan Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari fraksi PDIP Ihsan Yunus.

Sedangkan Yogas adalah Agustri Yogasmara yang dalam beberapa kali persidangan disebut sebagai “person in charge” untuk kuota bansos 400 ribu paket milik Ihsan Yunus dalam pengadaan bansos tahap 7-12.

- Advertisement -

“Karena saya tidak bisa beli tas dari mereka, jadi saya dimintakan ‘fee’ untuk mereka, alasannya sebagai pemberi informasi,” ungkap Rocky.

Selain itu, ia juga mengaku mendapatkan tiga paket pengadaan bansos yaitu DKI 1, Bodetabek 1, dan DKI 3 dengan total 115 ribu paket senilai Rp30 miliar dan mengambil keuntungan 12-13 persen dari nilai pengadaan.

- Advertisement -

“Saya sebelumnya memang komitmen ke Pak Billy, teman saya untuk membeli tas, tapi karena tidak bisa beli tas-nya jadi saya harus kasih ‘fee’ ke Pak Yogas dan Pak Iman,” ungkap Rocky.

Rocky pun memberikan “fee” kepada Yogas dan Iman sebesar Rp670 juta. “Saya serahkan ke Pak Iman di kantornya di PT Perca, menurut dia, itu perusahaan tekstil untuk membuat tas,” tutupnya.

Sebagaimana diketahui, sosok Ihsan Yunus sebelumnya ramai diperbincangkan, karena namanya hilang dalam surat dakwaan terdakwa Harry Van Sidabukke. ICW menilai hilangnya nama itu janggal.

Bahkan, Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan hal ini janggal sebab dalam rekonstruksi penyidik KPK, nama Ihsan sudah muncul. Bahkan, kata dia, dalam salah satu adegan diperlihatkan bahwa Harry memberikan uang miliaran rupiah dan dua sepeda Brompton kepada Agustri Yogasmara, orang yang diduga menjadi operator Ihsan.

“Jika ditemukan unsur kesengajaan, maka Dewan Pengawas harus menjatuhkan sanksi terhadap oknum yang melakukan tindakan tersebut,” ucap Peneliti ICW Kurnia Ramadhana melalui keterangan tertulis pada Jumat, 26 Februari 2021.

Rizal Ramli Ingatkan KPK Pernah Tangkap Setya Novanto

Kasus korupsi bansos ini ternilang cukup berbelit-belit. Padahal sejumlah saksi di persidangan juga menyebut adanya nama Herman Hery dan Ihsan Yunus yang merupakan politisi PDI-P.

Ironisnya nama Ihsan Yunus raib dalam surat dakwaan  terdakwa Harry Vab Sidabukke. MEnanggpi hal ini, tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan KPK terkait kasus megakorupsi E-KTP yang melibatkan Setya Novanto yang merupakan mantan ketua DPR RI dari partai Golkar.

Rizal sepertinya memberi isyarat bahwa Ketua KPK Firli Bahuri agar tidak kalah berani ketika lembaga antirasuah itu menangkap Setya Novanto.

“Mas Firli, kalo lolos juga kebangetan KPK,” kata Rizal,” dalam akun Twitternya, kemarin.

Ia lantas menyebut nama Setya Novanto, sosol yang cukup licin saat akan ditangkap, namun akhirnya berhasil di OTT KPK. “ The King og Belut Setnov (Setya Novanto) aja bisa diringkus. Ayo KPK berani tangkap Herman Hery baru hebat,” kata Rizal. (AHM/bcra)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini