KNews.id – Jakarta – Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani menegaskan kembali bahwa Indonesia butuh Rp 13.032,8 triliun selama lima tahun ke depan, guna mencapai pertumbuhan ekonomi 8%. Dia menilai capaian ini mencapai dua kali lipat dari realisasi dalam lima tahun terakhir.
“Kalau kita flashback selama 10 tahun terakhir investasi dari 2014-2024 sebelumnya itu hanya Rp 9.000 triliun lebih sedikit. Kalau kita lihat selama 5 tahun terakhir hampir Rp 6.000 triliun,” papar Rosan, dalam realisasi investasi triwulan IV-2024, Selasa (31/1/2025).
Dengan demikian, Indonesia memerlukan upaya meningkatkan investasi sebesar Rp 7.000 triliun dalam lima tahun ke depan, untuk mencapai Rp 13.000 triliun.
“Jadi ini peningkatan signifikan kalau kita mau kejar target 8%,” paparnya.
Adapun, target ini telah disampaikan kepada Presiden Prabowo dalam rapat terbatas 2 Januari 2025. Saat itu, Rosan mengatakan banyaknya investasi masuk ke Indonesia akan menciptakan lapangan pekerjaan yang berkualitas, juga berkontribusi sebagai penggerak ekonomi. Oleh karena itu, dia menegaskan investasi harus meningkat secara bertahap hingga di 2029 mencapai Rp 3.414 Triliun.
“Terutama dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2029 seperti yang dicanangkan oleh Kementerian Bappenas. Sehingga pada tahun 2029, investasi yang diharapkan nanti masuk itu mencapai pertumbuhan 8% adalah Rp 3.414 triliun (di 2029), dalam rangka mencapai pertumbuhan 8%,” kata Rosan.