KNews.id – Pendapatan Telkomsel berhasil melonjak 29,65% secara kuartalan (QoQ) menjadi Rp29,18 triliun pada triwulan ketiga tahun ini berkat merger dengan Indihome.
Masuknya Indihome ke Telkomsel disepakati sejak 27 Juni 2023 setelah perusahaan melakukan penandatangan Akta Pemisahan Segmen Usaha IndiHome ke Telkomsel kemudian berlaku efektif sejak 1 Juli 2023 lalu.
Nilai bisnis IndiHome yang dialihkan sendiri sebesar Rp58,25 triliun, bersamaan dengan pemisahan Indihome dari Telkom. Salah satu shareholder besar dari negara tetangga yakni Singapore Telecommunication Ltd. (Singtel) juga memutuskan melakukan penyertaan modal kepada Telkomsel senilai Rp2,71 triliun guna menjadi porsi kepemilikan tidak terlalu terdilusi.
Alhasil, kepemilikan Singtel pada Telkomsel menjadi 30,1%, sementara Telkomsel bertahan sebagai pengendali dengan kepemilikan sebesar 69,9%.
Masuknya Indihome pada Telkomsel semakin tercermin pada peningkatan pendapatan yang signifikan. Menelisik lebih dalam pada segmen pendapatan Indihome berdasarkan data laporan keuangan periode kuartal III/2023 yang sudah diolah CNBC Indonesia Research menunjukkan ada pertumbuhan yang positif secara kuartalan.
Dari data di atas terlihat menggunakan basis kuartalan terlihat bahwa pendapatan IndiHome pada akhir kuartal III/2023 sebesar Rp7,39 triliun, melonjak 2.77% QoQ. Nilai tersebut setara dengan 25,32% apabila dibandingkan dengan total pendapatan Telkomsel senilai Rp29,18 triliun.
Sejalan dengan pendapatan, laba bersih Telkomsel hingga periode yang sama juga terdongkrak 4,25% QoQ menjadi Rp5,63 triliun. Hal ini berhasil mengakumulasi laba Telkomsel sepanjang sembilan bulan tahun ini sebesar Rp16,37 triliun.
Sementara untuk pendapatan Telkomsel pada periode sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp73,19 triliun, naik 10,63 secara tahunan (yoy). Dari nilai tersebut kemudian berkontribusi 67,22% pada pendapatan induk usahanya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp108,87 triliun.
Kemudian dari sisi bottom line atau laba bersih, secara keseluruhan TLKM berhasil mencetak Rp25,38 triliun hingga akhir September 2023, nilai ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp22,81 triliun. (Zs/CNBC)
Discussion about this post