spot_img
Kamis, November 27, 2025
spot_img
spot_img

IKN Kekurangan Dana, Industri Semen Kontraksi: Produksi Turun 5,6%

KNews.id – Jakarta – Pemangkasan anggaran IKN menjadi Rp 14,8 triliun pada tahun ini mulai memukul rantai pasok konstruksi. Industri semen mencatat kontraksi signifikan, dengan penjualan turun lebih dari satu juta ton dalam sepuluh bulan pertama tahun ini.

Asosiasi Semen Indonesia atau ASI mendata penjualan semen secara nasional tahun ini terkontraksi secara tahunan. Penurunan penjualan tersebut didorong oleh pelemahan permintaan di dua pulau, yakni Kalimantan dan Jawa.

- Advertisement -

Sekretaris Jenderal ASI Ari Wirawan mendata penurunan volume penjualan semen terbesar pada Januari-Oktober 2025 terjadi di Kalimantan sebesar 828.356 ton dari 4,7 juta ton pada 10 bulan pertama 2024 menjadi 3,88 juta ton. Sementara itu, penjualan semen di Jawa susut 556..468 ton menjadi 27,07 juta ton.

“Penjualan semen domestik pada Januari-Oktober 2025 masih menunjukkan tren negatif yang terjadi di hampir seluruh wilayah sebesar 2,5% dibandingkan capaian 2024,” kata Ari Rabu (26/11).

- Advertisement -

Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan pembangunan Ibu Kota Nusantara terhambat pada awal tahun ini karena blokir anggaran. Selain itu, anggaran konstruksi IKN tahun ini susut lebih dari 65% dari alokasi tahun lalu senilai Rp 43,4 triliun menjadi Rp 14,87 triliun.

Berdasarkan data ASI, penjualan semen nasional turun 2,5% pada Januari-Oktober 2025 dari capaian periode yang sama tahun lalu sejumlah 53,22 juta ton menjadi 51,9 juta ton. Sementara itu, produksi semen tercatat anjlok 5,6% menjadi 52,86 juta ton.

Ari menyampaikan penurunan penjualan semen nasional dapat tertahan oleh peningkatan permintaan konstruksi jalan tol di Sumatra dan Nusa Tenggara. Adapun penjualan semen di Sumatra pada Januari-Oktober naik hampir 2% secara tahunan menjadi 11,59 juta ton, sementara di Nusa Tenggara tumbuh hampir 3% menjadi 3,46 juta ton.

Dia menjelaskan peningkatan penjualan semen di Sumatra didorong oleh berlanjutnya konstruksi jalan Tol Kayu Agung-Betung ruas Palembang-Betung sepanjang 70,19 kilometer. Sementara itu, permintaan semen di Nusa Tenggara disebabkan pembangunan Tol Gilimanuk-Mengwi dan sarana penunjang pariwisata.

Selain penjualan domestik, Ari menyampaikan volume ekspor semen pada Januari-Oktober 2025 tercatat naik lebih dari 20% secara tahunan menjadi 1,11 juta ton. Adapun negara utama tujuan ekspor semen pada periode tersebut adalah Bangladesh, Taiwan, Australia, Timor Leste, dan Srilanka.

“Karena itu, utilisasi industri semen pada Januari-Oktober 2025 mencapai 53%. Adapun utilisasi sampai akhir tahun diperkirakan naik menjadi 54,2%,” katanya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Ketua Umum ASI, Lilik Unggul Raharjo, mengatakan utilisasi produksi pada tahun ini dapat naik menjadi 60%. Angka tersebut hanya dapat dicapai jika rencana penambahan anggaran program renovasi rumah menjadi Rp 43,6 triliun terealisasi.

Realisasi penambahan anggaran renovasi rumah dapat menambah konsumsi semen nasional sejumlah 4 juta ton. Menurutnya, rencana tersebut akan membantu permintaan industri semen yang tercatat susut 1,8% secara tahunan pada lima bulan pertama tahun ini.

Konsumsi semen pada tahun ini diproyeksi hanya naik 2,2 juta ton. Dengan kata lain, penambahan anggaran renovasi rumah berpotensi mendongkrak konsumsi semen di dalam negeri sebesar 6,2 juta ton.

“Pertumbuhan permintaan 4 juta ton itu agak optimis. Namun harapan kami tentunya peningkatan anggaran renovasi rumah bisa terjadi,” kata Lilik

(NS/KD)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini