KNews.id – Jakarta – Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menyatakan anggaran pembangunan Ibu Kota Nusantara senilai lebih dari Rp 10 triliun telah dibuka. Pekerjaan infrastruktur segera dilanjutkan.
Pernyataan itu disampaikan Basuki dalam konferensi pers daring menjelang pelaksanaan The 8th Congress of Indonesian Diaspora (CID-8) yang akan digelar di IKN pada 1–3 Agustus 2025.
“Pada tanggal 15 April ini, kami sudah kumpulkan semua para penyedia jasa dan diberitahukan oleh Ibu Wamen PU (Pekerjaan Umum) dan dirjen-dirjennya bahwa semua anggaran sudah dibuka blokirnya, ada sekitar Rp10 triliun sekian untuk PU melanjutkan pekerjaan-pekerjaan tersebut untuk menyelesaikannya,” kata Basuki, Rabu (23/4/2025).
Pembangunan IKN tahap pertama 2022–2034 yang sempat tertunda kini kembali dilanjutkan.
Kementerian Pekerjaan Umum mengerjakan proyek jalan tol, istana wakil presiden, masjid, jaringan air limbah, serta sejumlah jalan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman akan membangun lima menara rumah susun tambahan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Kementerian Pertahanan.
Basuki menambahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahap pertama senilai Rp 3,4 triliun untuk OIKN juga sudah dibuka. Sejumlah paket pekerjaan telah masuk tahap lelang.
“Nanti pertengahan Mei, harapan kami sudah ada penandatangan kontrak untuk jalan-jalan di kawasan. Dari 1A, KIPB 1A, 1B, 1C, yang di kawasan yang belum dikerjakan oleh pekerjaan sebelumnya, (akan) dikerjakan oleh Otorita sebesar Rp3,4 triliun,” ucapnya.
Otorita juga menyiapkan lelang proyek penataan kawasan Sepaku agar tidak kumuh. Setelah itu, tender lembaga legislatif dan yudisial akan menyusul.
Selain anggaran pemerintah, ada proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) senilai Rp 132 triliun. Dana ini berasal dari investor dalam negeri dan luar negeri seperti Malaysia dan China.
“Saya kira dengan kegiatan-kegiatan itu, saya optimis untuk bisa merampungkan. Kalau kegiatan fisik, saya kira tidak terlalu rumit saat sudah ada programnya dan kita tinggal melengahkan dan kita bisa kerjakan, tinggal kita awasi,” tegasnya.