KNews.id- Rencana laporan kepada pihak kepolisian yang akan dilakukan oleh Kapala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mendapat tanggapan dari Indonesia Corruption Watch (ICW). Sebagaimana diketahui, nama Moeldoko sempat menjadi sorotan publik soal keterkaitan dengan produsen obat Ivermectin, yakni PT Harseb Laboratories.
Tim penasihat hukum ICW, Muhammad Isnur menyayangkan langkah yang akan ditempuh oleh Moeldoko. “Bagi ICW, pelaporan atau pengaduan ke pihak kepolisian adalah hak setiap warga negara secara personal/individu. Jadi, silahkan saja jika Moeldoko ingin meneruskan persoalan ini ke penegak hukum,” ujarnya dalam keterangan resmi hari ini.
Adapun menurutnya, hasil penelitian ICW semata-mata ditujukan untuk memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, terlebih di tengah pandemi covid-19.
“Tentu Moeldoko dengan posisinya yang berada di lingkar dalam Istana Negara mestinya bijak dalam menanggapi kritik. Bukan justru langsung menempuh jalur hukum tanpa ada argumentasi ilmiah tentang indikasi konflik kepentingan dalam penelitian ICW,”tambahnya.
Sementara itu di sisi lain, ICW kata Isnur telah menjelaskan berulang kali pihaknya tak menuding pihak tertentu, terutama Moeldoko terkait peredaran Ivermectin. Selain itu dalam penelitian berjudul “Polemik Ivermectin: Berburu Rente di Tengah Krisis”, ICW juga menurutnya selalu menggunakan kata indikasi dan dugaan.
Dimana hal itu sudah dijelaskan kepada pihak Moeldoko melalui tiga kali surat balasan atas surat somasi yang dilayangkan pada kliennya
“Lagi pula Moeldoko salah melihat konteks penelitian tersebut karena yang digambarkan ICW adalah indikasi konflik-konflik kepentingan antara pejabat publik dengan pihak swasta, bukan sebagai personal atau individu,” (Ade/bcra)
 Moeldoko mendapat tanggapan dari Indonesia){kind=link}