KNews.id- PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) terus memacu penjaminan kredit usaha rakyat (KUR). Direktur Utama Askrindo Dedi Sunardi menyebut penjaminan KUR sejak awal tahun hingga Agustus 2020 mencapai plafon senilai Rp 62,3 triliun
Ia merinci sebanyak Rp 952,7 miliar untuk sektor perikanan, Rp 4,9 triliun sektor industri kecil. Lalu sektor jasa sebesar Rp 8 triliun, lalu pertanian senilai Rp 15,3 triliun, dan perdagangan sebanyak Rp 32,2 triliun.
“Untuk penjaminan KUR masih di pegang besar oleh bank BRI yang terbesar, mengalami pertumbuhan 29% di tahun terakhir. Himbara masih pegang terbesar terhadap KUR. Lalu BPD yang juga terus melakukan pertumbuhan yang baik, sampai Agustus ini BPD sampai tumbuh 23%. Bang swasta di tempat kami ada, saat ini cukup besar pertumbuhannya karena baru masuk,” ujar Dedi.
Ia menjelaskan secara keseluruhan jumlah penerima KUR yang telah dijamin oleh Askrindo dari 2007 sampai Agustus 2020 sebanyak 20,9 penerima. Berkat penjaminan itu, jumlah tenaga kerja yang telah diserap sebanyak 40,8 juta orang.
“Kinerja keuangan PT Askrindo dari tahun ke tahun dari sisi premi mengalami pertumbuhan, mudah-mudahan ini dapat terus tumbuh, walaupun di 2020 ini kemungkinan agak menurun,” tambah Dedi.
Pendapatan premi Askrindo hingga Agustus 2020 mencapai Rp 3,25 triliun. Adapun proyeksi pendapatan premi hingga akhir tahun mencapai Rp 5,71 triliun. Sedangkan pencapaian premi pada 2019 senilai Rp 5,73 triliun. Sedangkan klaim hingga Agustus 2020 sebanyak Rp 2,04 triliun. Sedangkan klaim pada tahun lalu sebesar Rp 3,31 triliun.
“Klaim tahun ini, agak meningkat dibandingkan tahun lalu. Mudah-mudahan kinerja pada laba rugi dapat kami capai RAKP yang diberikan kepada kami,” pungkas Dedi. (FHD)
