KNews.id- Respon Muhammadiyah atas pernyataan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin setelah menyebut Busyro Muqoddas berotak sungsang terkait tes wawasan kebangsaan (TWK) mendapat tanggapan dari pakar hukum tata negara Refly Harun.
Dimana sebelumnya, Muhammadiyah menyebut Ngabalin tuna adab. “Luar biasa, tuna itu tidak, adab itu sopan santun, jadi tidak ada sopan santunnya,” ujar Refly di kanal Youtube-nya Refly Harun, kemarin.
Selain itu, Refly juga mengapresiasi sikap Muhammadiyah dan Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas yang tidak membalas pernyataan Ali Ngabalin dengan mengadukannya ke kepolisian. Padaal menurut Refly, jika mau, hal itu bisa dilakukan seandainya Muhammadiyah ingin melaporkannya.
Refly mengatakan, karena menyangkut organisasi besar yakni Muhammadiyah dan nama besar petingginya. Karena sebelumnya ada organisasi besar yang langsung mempolisikan dan pelakunya dikenakan pasal penghinaan dan penyebaran ujaran kebencian. Hal yang sama bisa jadi berlaku karena Muhammadiyah adalah ormas besar di republik ini.
“Tetapi ini tidak dilakukan,” katanya.
Adapun menurutnya, pernyataan Ngabalin kepada Busro Muqoddas dan Anwar Abbas bukan politis “Itu ngawur,” ujarnya sambil terkekeh. Mantan Ketua Tim Anti Mafia Mahkamah Konstitusi ini mengaku bersyukur bahwa Muhammadiyah hanya membalas pernyataan protes Ngabalin kepada Presiden Jokowi agar mengevaluasi Ngabalin. (AHM/bcra)