spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Hilal Terlihat 2 April di 10 Lokasi, BMKG: Untuk Koreksi Data Hisab!

KNews.id- Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial, dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pengamatan hilal di 34 lokasi di seluruh Indonesia.

Meski pemerintah sudah mengumumkan awal Ramadan 1443 H jatuh pada Ahad hari ini (3/4), pengamatan hilal tetap dilakukan BMKG untuk keperluan koreksi data hisab. Dari 34 lokasi pengamatan hilal kemarin, hanya 10 lokasi yang dapat mengamati hilal.

- Advertisement -

Sedangkan daerah lainnya meskipun tinggi hilal sudah cukup tinggi untuk dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi tidak dapat diamati dengan jelas. “Faktor cuaca membuat pengamatan hilal di beberapa lokasi tidak dapat dilakukan dengan mata telanjang,” ujar Rahmat Triyono.

Sebanyak 10 titik lokasi yang dapat mengamati ketinggian hilal, yakni:

- Advertisement -

1. Pantai Wolulu, Kolaka, Kendari

  1. Dermaga Kokar, Alor NTT
  2. Tower Hilal Marana Donggala, Palu. Baca Juga: Salat Tarawih Perdana di Bali, Satgas Covid-19 Ingatkan Jemaah Taat Prokes
  3. Bukit Persaudaraan Mau Hau, Waingapu, Sumba Timur.
  4. Pantai Loang Baloq, Mataram.
  5. Pantai Galesong Takalar, Gowa.
  6. Kantor BMKG Badung, Bali.
  7. Rooftop kantor BMKG NTT, Kupang.
  8. Pantai Cermin, Pariaman.
  9. Pantai Binasi, Sorkam, Tapanuli Tengah, Sumut.

Tinggi hilal adalah besar sudut yang dinyatakan dari posisi proyeksi Bulan pada horizon teramati hingga ke posisi pusat piringan berada. Adapun ketinggian hilal yang teramati salah satunya di Badung, Bali berkisar pada 11 derajat 23 menit. Jumat lalu (1/4), BMKG telah mengamati hilal pada 34 lokasi yang seluruh hasil hilal tidak teramati.

- Advertisement -

Itu dikarenakan ketinggian hilal untuk seluruh wilayah Indonesia tingginya kurang dari 3 derajat, sehingga tidak memenuhi prasyarat yang ditetapkan MABIMS, yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.

MABIMS adalah kriteria penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah yang ditetapkan berdasarkan Musyawarah Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura, dan dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan Qomariyah. (AHM/jpn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini