“Ditaruhnya Heru adalah arogansi rezim dan ini bukan pilihan warga Jakarta dan bisa dipastikan rakyat Jakarta akan menjadi nomor dua dibanding penduduk reklamasi,” tambahnya.
Bagi Novel, Anies Baswedan adalah sosok antitesa oligarki, untuk itu ada upaya sistematis menyingkirkannya, termasuk dengan menyamakan jadwal Pilkada Serentak dan Pilpres.
“Pilkada Serentak dibarengi Pilpres serta Pileg jelas adalah agenda busuk untuk menjegal Anies karena dia simbol pelawanan oligarki yang telah 85 persen membebaskan pajak kepada warga yang tidak mampu agar bisa mempertahankan tanahnya tidak digusur oleh oligarki sehingga Anies sangat membahayakan oligarki,” jelasnya.