KNews.id – Jakarta – Presiden Prabowo Subianto memuji prestasi Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi hingga akhirnya realisasi investasi senilai USD 4 miliar atau sekitar Rp 66,6 triliun bisa terwujud di masa pemerintahannya. Hal ini ia ungkapkan saat meresmikan pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia.
“Saya yang beruntung. Pak Jokowi yang capek-capek merintis, aku yang meresmikan. Itu namanya takdir. Tadi karena saya takut kualat, aku ngundang beliau. Dan saya hormati beliau, dan saya nggak ada masalah, saya hormati semua pemimpin yang baik,” tutur Prabowo di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).
Prabowo heran jika sikap hormatnya pada Jokowi kemudian diartikan sebagai bentuk ketakutan. Dia juga menegaskan, Jokowi tidak pernah coba mengendalikan dirinya dalam menjalankan pemerintahan.
“Nggak ada itu. Pak Jokowi itu ndak pernah nitip apa-apa sama saya, ya saya harus katakan sebenarnya. Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi, nggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau? Aku hopeng sama beliau kok takut,” ungkapnya. Sebenarnya, kata Prabowo, dia sudah meminta Jokowi untuk hadir dalam peresmian hari ini. Hanya saja, Jokowi lewat sambungan telepon meminta maaf berhalangan hadir.
“Jadi saya sampaikan di sini bahwa ini contoh, dan ini saya kenapa tadi ingatkan saya minta Pak Jokowi diundang, karena saya lihat kok ada mulai budaya yang tidak baik. Pemimpin dikuyu-kuyu, dicari-cari. Pada saat berkuasa disanjung-sanjung, ini budaya apa? Ini harus kita ubah,” jelas dia.
“Beliau memimpin 10 tahun, dan diakui dunia bagaimanapun. Inflasi di bawah beliau cukup bagus, pertumbuhan bagus, ya kan? Come on. Harus kita yang benar lah, yang jujur lah. Ngono ya ngono,” sambung Prabowo.
Prabowo: Hormati Semua Pemimpin, Termasuk Presiden Jokowi
Presiden Prabowo Subianto mengajak semua pihak untuk menghormati pemimpin dan para pendahulu yang telah berjasa untuk Indonesia, tidak terkecuali kepada Presiden Ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
Hal itu disampaikannya saat peresmian pabrik petrokimia PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten.
“Kemarin saya juga mengundang atau saya minta diundang Presiden Joko Widodo, Presiden Ke-7 RI, karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau. Ini dimulai di zaman beliau dan juga hasil kesepakatan, hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea Selatan, jadi sepantasnya beliau ke sini,” tutur Prabowo di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).
Jokowi sempat menelepon Prabowo untuk meminta maaf lantaran tidak bisa hadir dalam peresmian tersebut. Meski tidak datang, Prabowo mengingatkan untuk tetap mengingat jasa dari Jokowi. “Bagaimanapun saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin,” jelas dia.
Prabowo mengakui para pemimpin hanyalah manusia dan tidak sempurna. Namun, nurani semua pihak pasti dapat mengakui prestasi dan keberhasilan yang telah diraih, meski dibayangi berbagai hal yang dinilai sebagai kekurangan.
“Pemimpin pasti ada kekurangan, tetapi pada esensinya marilah kita punya rasa keadilan di hati kita, marilah kita menjadi manusia yang jernih, marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa, tradisi kita, budaya kita, bangsa kita. Kita punya budaya yaitu saya kira di semua suku ada istilahnya dalam bahasa Jawa itu mikul dhuwur mendem jero,” ungkapnya.
Makna dari mikul dhuwur mendem jero yaitu menjunjung tinggi kebaikan serta memendam dalam-dalam segala kekurangan. Artinya, sudah sepatutnya semua pihak menjunjung tinggi kebaikan dan kehormatan orang lain, terutama orang tua dan leluhur, sambil mengubur dalam-dalam aib dan kesalahannya.
“Kepada keluarga kita. Hal yang baik kita angkat setinggi-tingginya, kalau ada kekurangan ya kita pendam, kita perbaiki, tetapi janganlah kita teruskan budaya hujat menghujat, ejek mengejek, kita harus kerja keras,” Prabowo menandaskan.
Prabowo Puji Kehebatan Jokowi: Guru Politik, Dua Kali Saya Kalah dari Beliau
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengungkap, Joko Widodo atau Jokowi dijadikan guru politiknya. Karena Prabowo pernah kalah dua kali di Pilpres 2014 dan 2019. Kini, Prabowo berguru kepada Jokowi. Ia mengaku tidak malu-malu belajar lagi soal politik kepada politikus PDIP itu.
“Saya dua kali pemilu dikalahkan oleh Pak Joko Widodo, sekarang saya belajar terus dari beliau. Enggak usah malu-malu belajar, bener enggak? Kalau soal pertahanan, geopolitik tanya Prabowo Subianto, kalau soal politik ya saya harus tanya ke beliau,” kata Prabowo Subianto di HUT PAN ke-25 di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Prabowo pun mengungkap alasan bergabung dengan pemerintahan Jokowi 2019-2024. Mantan gubernur DKI Jakarta itu dinilai sangat memikirkan soal bangsa dan negara.
“Saya diminta bergabung sama Pak Jokowi dan saya bergabung karena rasa cinta saya kepada bangsa dan negara ini. Pak Jokowi mengajak saya juga karena beliau memikirkan bangsa dan negara,” katanya.
Prabowo menyampaikan kepada semua pihak agar dalam mengabdi kepada negara jangan menggunakan perasaan pribadi dan ego. Tidak ada juga soal suka dan tidak suka.
“Sehingga saya beri tahu kepada semua yang mau dengar di sekitar saya, dalam kita mengabdi kepada negara dan bangsa tidak ada tempat untuk perasaan pribadi, tidak ada tempat untuk ego, tidak ada tempat untuk suka dan tidak suka, yang ada harus keinginan berbakti dan mengabdi kepada bangsa negara dan rakyat Indonesia hanya itu,” pungkas Prabowo.



