Badan Geologi Kementerian ESDM meyakini, dalam hal mengembangkan Lithium dan Stronsium di dalam negeri masih terdapat berbagai macam tantangannya. Menurut Haroyanto, Pertama, terkait dengan infrastruktur industri berbasis baterai yang belum membutuhkan lithium untuk saat ini.
Kedua, belum ada aturan mengenai tata kelola Lithium dan Stronsium di dalam negeri. “Yang ketiga adalah permasalahan mendasar sebagaimana industri pengolahan umumnya belum diketahui secara pasti berapa jumlah potensi lithium tersebut,” ungkap dia.
Sebab, kata Heriyanto, yang dia sampaikan atas penemuan potensi Lithium dan Stronsium masih sebatas kandungan yang sedang di analisis. “Sehingga ini sulit untuk menarik investor untuk membangun industrinya. Tentu ini tantangan untuk mendetilkan atau menindaklanjuti apa yang kita temukan di Lumpur Lapindo, Sidoarjo,” tandas Hariyanto. (Ach/Cnbcind)