spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Harits Abu Ulya: Terdapat Tiga Kejanggalan Aksi Teror di Mabes Polri, Direkayasa?

KNews.id- Harits Abu Ulya bongkar kejanggalan aksi teror Zakiah Aini di Mabes Polri. Kejanggalan itu menunjukkan keanehan Zakiah Aini menembak di Mabes Polri. Harits Abu Ulya adalah Pengamat Teroris dari Community of Ideological Islamic Analyst. Sehingga menurutnya belum tentu Zakiah Aini adalah teroris.

Kejanggalan pertama, Zakiah Aini membawa senjata namun lolos pemeriksaan metal detector Mabes Polri.

- Advertisement -

“Bisa saja itu anak perempuan lagi marah kemudian ada yang memengaruhi dia. Karena di sini banyak kejanggalan, kok dia bisa lewat metal detector, kan aneh,” kata Harits saat dikonfirmasi, Rabu (31/3/2021) kemarin.

Kedua, Harits merasa aneh jika Zakiah Aini langsung dieksekusi mati saat itu juga. Seharusnya, pihak kepolisian bisa melumpuhkan kakinya agar lebih mudah mengungkapkan identitas dan tujuan tindakan OTK.

- Advertisement -

Sebab, banyak orang yang marah atau labil lalu bisa dikondisikan seperti OTK yang lakukan. Dilihat dari video yang beredar di media sosial, Harits melihat sosok perempuan tersebut amatiran.

Ketiga, Harits menyebut Zakiah Aini tidak paham medan yang dimasuki dan tidak paham untuk mempertahankan diri.

- Advertisement -

“Dia (OTK) putar-putar di ruang terbuka sambil nenteng senjata api (senpi). Dan kalau benar senpi bagaimana bisa ia lolos dri pintu penjagaan? Bisa saja dia wanita dalam kondisi labil, marah, atau semacamnya di bawah kendali hipnosis atau obat-obatan. Kemudian dia disuruh melakukan sesuatu yang di luar kesadaran dirinya,” ujar dia.

Sebelumnya, terjadi peristiwa tembak-menembak antara personel Polri dan terduga teroris di depan Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 16.30 WIB. OTK itu memakai gamis hitam dan jilbab biru.

Surat Wasiat Zakiah Aini

Teroris perempuan berjilbab Zakiah Aini minta keluarganya tidak membanggakan Ahok alias Basuki Tjahja Purnama, mantan gubernur DKI Jakarta. Zakiah Aini sebut Ahok kafir.

Hal itu diungkap Zakiah Aini dalam surat wasiatnya yang ditulis sebelum ditembak mati di Mabes Polri karena melakukan aksi teror.

“Tinggalkan kepercayaan kepada orang-orang yang mengaku mempunyai ilmu, dekati ustad/ulama, tonton kajian dakwah, tidak membanggakan kafir Ahok dan memakai hijab kak,” kata Zakiah Aini dalam surat wasiatnya.

Awalnya Zakiah Aini meminta maaf ke keluarganya. Zakiah Aini minta keluarganya tidak meninggalkan sholat dan berharap bisa berkumpul di surga.

Lalu Zakiah Aini meyakinkan sang ibu untuk melakukan aksi teror di Mabes Polri sebagai jalan Islam. Zakiah Aini percaya bisa menuntun keluarganya jika mati dengan cara seperti itu. Zakiah Aini ditembak mati di Mabes Polri karena menyerang dan meneror.

Pesan selanjutnya, Zakiah Aini minta keluarganya tidak menabung di bank karena riba.

“Pesan Zakiah untuk mama dan keluarga, berhenti berhubungan dengan bank (kartu kredit) karena itu riba dan tidak diberkahi Allah,” tulis Zakiah Aini.

Zakiah Aini pun minta sang ibu tidak menjadi dasa wisma yang membantu pemerintah. Zakiah Aini menyebut pemerintah sebagai thagut. Pesan berikutnya, kat aZakiah Aini untuk sang kakak. Sang kakak diminta menjadi adik dan ibunya.

“Untuk kaka agar di rumah cibubur jaga dede dan mama, ibadah kepada Allah dan tinggalkan penghasilan dari yang tidak sesuai ajaran Islam,” jelas dia.

Belum sampai di situ, Zakiah Aini kembali meyakinkan keluarganya jika cara tewas seperti yang dia alami adalah mulia dan bisa mengajak keluarganya ke surga.

“Inti pesan Zakiah kepada mama dan keluarga adalah agar tidak mengikuti pemilu. Karena orang-orang yang terpilih itu akan membuat hukum tandingan Allah bersumber Al Quran – Assunnah. Demokrasi, Pancasila, UUD, Pemilu berasal dari ajaran kafir yang jelas musyrik. Zakiah nasehatkan kepada mama dan keluarga agar semuanya selamat dari fitnah dunia yaitu demokrasi, pemilu dan tidak murtad tanpa sadar,” kata Zakiah Aini.

“Semoga Allah kumpulkan kembali di surge-Nya. Amiinn,” tutup Zakiah Aini.

Zakiah Aini menuliskan surat wasiat sebelum melancarkan aksinya sore kemarin. Zakiah Aini berpamitan kepada keluarganya dalam surat tersebut. Surat wasiat itu pun beredar di media sosial.

Pelaku penyerangan Mabes Polri itu diketahui berdomisili di Jalan Lapangan Tembak, Kecamatan Ciracas, Kota Jakarta Timur, Jakarta. Beredarnya surat wasiat itu dibenarkan Lurah Kelapa Dua Wetan Sandy Adamsyah.

Sandy membeberkan bahwa surat wasiat itu dibuat oleh Zakiah Aini dan ditemukan oleh pihak keluarga. Pihak keluarga Zakiah Aini sempat bingung hendak melapor ke mana pasca menemukan surat wasiat itu.

Mereka sempat berniat untuk melaporkan surat wasiat itu ke Polres terdekat. Namun urung lantaran Zakiah Aini sudah melakukan aksi di Mabes Polri. (AHM/sra)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini