KNews.id- Menjelang Lebaran Idul Fitri 2022 harga bahan baku di pasar Jakarta meroket sudah sekitar semingguan belakangan ini. Terdapat beberapa faktor penyebab kenaikan harga yang meroket, salah satu yang mengalami kenaikan yaitu cabai rawit, cabai merah, cabai rawit keriting dan bawang-bawangan. Dilansir dari PikiranRakyat.com pada hari Jumat, 29 April 2022 yang menanyakan seputar kenaikan harga sembako pada pedagang di Pasar Senen Jakarta.
‘Untuk harga cabai rawit merah mengalami kenaikan mencapai Rp. 50.000/kg sedangkan cabai keriting mencapai Rp. 60.000/kg,’ ucap Epet salah satu pedagang di sana. Epet mengatakan bahwa kenaikan harga tersebut hanya terjadi saat menjelang lebaran, usai lebaran harga akan kembali normal seperti semula. Harga cabai pada dasarnya memang sering mengalami fluktuatif kenaikan harga dan jarang berada pada harga normal dalam kurun waktu yang lama.
Epet menjelaskan sekitar dua minggu setelah lebaran harga akan kembali normal. Sedangkan untuk harga bawang sendiri terus mengalami kenaikan melonjak. Bawang merah yang biasanya normal Rp. 35.000/kg. Menjelang lebaran mengalami kenaikan hingga Rp. 50.000/kg, sedangkan untuk bawang putih pada hari biasa Rp. 40.000 mengalami kenaikan sebesar Rp. 5.000 selama menjelang lebaran.
Bahkan jumlah stok beberapa bahan pangan yang ada di pasar induk sudah mulai berkurang, dan pihak pasar induk membatasi penjualan dikarenakan memilih untuk libur lebaran. Kenaikan harga ini tidak membuat peminat dikalangan masyarakat berkurang, faktanya cabai dan bawang terus diburu oleh pembeli sebagai kebutuhan penting menjelang Lebaran Idul Fitri 2022. Selain cabai dan bawang, kenaikan harga juga berdampak pada daging sapi yang sangat signifikan dibanding hari biasanya. Harga daging sapi perkilonya sekarang dihargai Rp. 150.000, kenaikan ini sudah berlangsung sejak dua hari lalu.
Mengenai kenaikan harga daging, Damarhuri selaku pedagang di Pasar Senen Jakarta kebingungan dengan harga daging sapi yang naik, pasalnya stok daging sapi sendiri di Jakarta cukup banyak dan tidak sulit untuk didapatkan. Hal ini membuat kecurigaan tersendiri bagi Damarhuri terkait ada faktor yang memanfaatkan hari menjelang lebaran untuk mencari keuntungan lebih.
‘Enggak tahu penyebabnya apa, stoknya banyak di Jakarta saya juga bingung, kalau daging sebenarnya banyak mungkin ada pemainnya kali, soalnya daging itu stoknya banyak,’ ucap Damarhuri.
Sedangkan sudah seminggu terakhir ini, harga daging ayam juga ikut melonjak mengikuti harga beberapa sembako lainnya, hal ini diungkapkan salah satu pedagang disana tentang kenaikan harga daging ayam perkilo nya mencapai Rp. 40.000 sedangkan untuk ayam mampu menembus harga Rp. 60.000/kg. (AHM/trkn)
