spot_img
Kamis, November 13, 2025
spot_img
spot_img

Harga Emas Jelang Rilis Data Ekonomi AS Pasca Berakhirnya Shutdown

KNews.id – Jakarta Harga emas dunia bergerak fluktuatif pada Rabu setelah berhasil mencatatkan kenaikan selama tiga hari berturut-turut. Para pelaku pasar kini menunggu rilis beragam data ekonomi Amerika Serikat seiring dengan dibukanya kembali pemerintahan setelah shutdown terpanjang dalam sejarah AS.

Dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (12/11/2025), harga spot emas di pasar hari ini tercatat pada kisaran USD 4.100 per ons, setelah sempat menguat lebih tinggi pada awal perdagangan. Data ketenagakerjaan swasta terbaru menunjukkan tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja AS, yang memperbesar kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve (The Fed).

- Advertisement -

Sementara itu, investor tetap berhati-hati seiring berakhirnya penutupan pemerintahan yang telah berlangsung lebih dari 40 hari. Senat AS sebelumnya telah menyetujui paket anggaran sementara yang didukung oleh delapan senator Demokrat moderat.

Kini, pembukaan kembali pemerintahan bergantung pada keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representatives) yang dikendalikan Partai Republik. Lembaga ini dijadwalkan kembali bersidang pada Rabu untuk mempertimbangkan proposal tersebut.

- Advertisement -

Di sisi lain, nilai dolar AS menguat tipis setelah mengalami pelemahan selama lima hari berturut-turut. Harga emas sempat terkoreksi dari rekor tertingginya di atas USD 4.380 per ons pada bulan lalu. Hal ini terjadi karena sebagian investor melakukan aksi ambil untung setelah kenaikan tajam yang dianggap terlalu cepat.

Dilansir dari Yahoo Finance, data Bloomberg menunjukkan bahwa ETF (Exchange-Traded Fund) berbasis emas mencatat aliran dana keluar (net outflows) selama tiga pekan berturut-turut. Aliran dana tersebut menunjukkan bahwa sebagian investor mulai mengalihkan dananya ke aset lain.

Meski demikian, secara keseluruhan harga emas mengalami penguatan lebih dari 55% sepanjang tahun ini, dan menjadi kinerja tahunan terbaik sejak 1979. Penguatan tersebut didorong oleh berbagai faktor, termasuk pembelian besar-besaran oleh bank sentral di berbagai negara.

Permintaan Emas Masih Kuat

Dilansir dari Yahoo Finance, analis dari Vantage Markets yang berbasis di Melbourne, Hebe Chan, mengatakan bahwa lonjakan harga emas di atas USD 4.100 mencerminkan kekhawatiran mendalam di balik optimisme pasar terhadap pembukaan kembali pemerintahan AS.

“Dampak lanjutan dari shutdown pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS, kemungkinan masih meninggalkan jejak yang signifikan. Kondisi ini membuat permintaan terhadap emas sebagai aset aman tetap kuat, meski kondisi pasar cenderung positif,” ujarnya.

- Advertisement -

Selain itu, dirilisnya data ekonomi setelah pembukaan pemerintahan dapat memperkuat spekulasi terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga Fed. Secara historis hal ini menjadi faktor pendorong bagi harga emas sebagai logam mulia yang tidak menawarkan bunga. Kepala Strategi Investasi di Saxo Markets Singapura, Charu Chanana, menilai harga emas kemungkinan akan bergerak stabil sebelum melanjutkan reli berikutnya pada 2026.

“Kita bisa melihat adanya rotasi aliran dana di pasar saham AS dari aset yang sudah jenuh beli seperti emas dan saham-saham teknologi berbasis AI ke sektor-sektor lain yang selama ini terabaikan,” terangnya.

Hingga pukul 12.43 WIB, harga emas turun tipis 0,5% ke USD 4.104,45 per ons. Logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium turut mencatat pelemahan tipis.

(FHD/Lpt)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini