spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Harga Batu Bara Menurun 3,1% Disebabkan India dan RRC

KNews – Harga batu bara menurun 3,1% disebabkan India dan RRC. Harga batu bara bergerak sangat volatile pada pekan ini. Secara keseluruhan, harga batu bara melemah 3,1% dalam sepekan meskipun sempat menguat pada tiga hari perdagangan.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat (1/7/2022), harga batu kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 375 per ton.

- Advertisement -

Harga batu bara menguat 1,64% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Penguatan pada Jumat mencegah penurunan harga batu bara lebih dalam.

Pada awal pekan, harga batu bara ambruk 2,9% kemudian menguat tipis 0,15% pada Selasa. Harga batu bara kembali amblas 4,4% pada Rabu tetapi naik pada Kamis dan Jumat.

- Advertisement -

Secara keseluruhan, harga batu bara masih lebih rendah 3,1% secara point to point dalam sepekan.

Catatan ini berbanding terbalik dibandingkan pekan lalu ketika harga batu bara terbang 7,9% atau dua pekan sebelumnya saat harga batu bara menguat 3,9%.

- Advertisement -

Dalam sebulan, harga batu bara juga anjlok 3,9% dalam sebulan tetapi masih melesat 185,3% dalam setahun. Pelemahan harga batu bara disebabkan meningkatnya pasokan di sejumlah negara seperti China dan India.

Produksi BUMN pertambangan Coal India mencapai 159,8 juta ton pada April-Juni, melonjak 29% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Coal India berkontribusi terhadap 82% terhadap total produksi di Negara Bollywood.

Kenaikan produksi batu bara India membuat kekhawatiran terkait ketersediaan pasokan sedikit mereda. Pada April-Mei lalu, harga batu bara melonjak karena krisis listrik di India.

Meningkatnya produksi batu bara India diharapkan bisa menekan impor batu hitam setelah impor mereka melesat dua bulan terakhir.

Melemahnya harga batu bara pekan ini juga disebabkan oleh upaya China untuk meningkatkan produksi.

Provinsi Shanxi mengumumkan akan meningkatkan produksi batu bara hingga 107 juta ton menjadi 1,3 miliar ton pada tahun ini.

Pada tahun depan, Shanxi akan meningkatkan produksi hingga 50 juta ton sehingga total produksi menjadi 1,35 miliar.

Shanxi yang terletak di sebelah utara China menyumbang sekitar 25% dari total produksi batu bara Negara Tirai Bambu. Provinsi tersebut menghasilkan 528 juta ton batu bara mentah pada periode Januari-Mei 2022.

Terdapat 653 pertambangan batu bara di wilayah tersebut dengan kapasitas masing-masing sekitar 10 juta ton.

Secara kumulatif, produksi batu bara China pada Januari- Mei mencapai 1,81 miliar, atau naik 10,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Tingginya produksi dan melemahnya permintaan membuat impor batu bara Beijing turun 13,6% menjadi 96 juta ton pada lima bulan pertama tahun ini. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini