KNews – Gus Yaqut mendapat cibiran gunakan penerjemah disaat berkunjung ke Arab Saudi. Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas kembali menjadi perbincangan warganet.
Kali ini, terkait beredarnya sebuah video yang memperlihatkan Gus Yaqut sedang berbicara dengan pejabat kerajaan Arab Saudi. Dalam video tersebut, Gus Yaqut hanya sesekali menimpali obrolan dari pejabat Arab Saudi tersebut.
Atas hal itu, Gus Yaqut mendapatkan banyak cibiran dari warganet. Warganet meragukan kemampuan bahasa Arab pria yang juga sebagai panglima tertinggi Banser itu.
Terlebih, Yaqut saat ini berkedudukan sebagai menteri agama di negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Meski demikian, sebagian warganet menganggap meski seorang menteri agama, Yaqut memang tidak wajib bisa berbahasa arab.
Hanya saja, image sebagai santri terpandang dan Gus dalam tubuh Nahdlatul Ulama menjadi pertimbangan lain.
“Sungguh memalukan nama besar NU nih..tpi mungkin ini yg masuk kriteria sbagai Ulama versi Ansor lho ya,” tulis @chanel_pas.
“Gak yakin ah, masa Menag yang cucunya pendiri NU gak bisa bahasa Arab sih? Tapi mungkin juga sih,” tulis @ARidwanP
“Masih lebih bagus drpd sok bisa bahasa inggris. Bukan aib sebenarnya. Masalahnya dia ada nama gus di depannya,” tulis @DilogoSemo
Guntur Romli membela
Meski banyak mendapatkan bullyan, tidak sedikit warganet yang membela Gus Yaqut. Salah satunya adalah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Guntur Romli‘
Guntur Romli menyebut, Menag Yaqut sejatinya tahu bahasa Arab resmi. Akan tetapi pembicaraannya dengan pejabat Arab tersebut menggunakan bahasa Arab pasar. Sehingga perbincangan saat itu menggunakan penerjemah.
“Gus Yaqut itu bisa bahasa Arab Fushha (resmi) nah pejabat Saudi sering pakai bahasa Arab aamiyah (pasaran) ini yang harus didampingi oleh penerjemah,” ucap Guntur Romli, dikutip Rabu (24/11/2021).
Guntur Romli berkilah, bahasa Arab kitab-kitab klasik itu berbeda dengan bahasa Arab percakapan saat ini. Dia menilai orang yang mempermasalahkan Menag, karena tidak paham bahasa Arab.
“Yang jago baca dan memahami kitab-kitab klasik/kuning belum tentu langsung bisa memahami kalau baca koran-koran saat ini, ini terkait perkembangan bahasa Arab itu sendiri, antara bahasa Arab klasik dengan bahasa percakapan” ujar Guntur Romli.
Guntur Romli yang juga aktivis Islam Liberal ini menambahkan, kunjungan Gus Yaqut itu untuk memastikan pelayanan negara terhadap ibadah dan jemaah haji dan umroh.
“Penyebaran paham moderat dan Toleransi, ketemu dengan Menteri Urusan Islam, ketemu dengan Gub Makkah, lah Kadrun cuma sibuk soal penerjemah” sindir Guntur Romli.
Agenda kunjungan
Seperti diketahui, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menggelar lawatan kerja ke Arab Saudi bersama rombongan sejak 19 hingga 25 November 2021 guna membahas berbagai kerja sama.
Di Arab Saudi, Yaqut Cholil Qumas akan membahas kerja sama seperti mengenai pendirian Islamic Center dan kelanjutan umrah bagi jemaah asal Indonesia.
Menag RI memulai rangkaian lawatan dengan menemui Menteri Urusan Islam Kerajaan Arab Audi, Dr. Abdullatif Al Sheikh pada 20 November 2021 guna membahas pembangunan Saudi-Indonesia Islamic Centre di Indonesia.
Islamic Centre itu nantinya akan diarahkan menjadi pusat kajian dan pengembangan dakwah.
Menag RI juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Haji dan Umrah Dr. Taufiq Rabiah pada 22 November guna membahas kelanjutan umrah bagi jemaah asal Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Haji dan Umrah Dr. Taufiq Rabiah memberikan jaminan izin umrah bagi jemaah asal Indonesia bakal segera dibuka.
Selain kedua pertemuan tersebut, Menag Yaqut juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Mekkah Pengeran Khalid Faisal yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Tinggi Komite Haji, serta direncanakan pula melakukan pertemuan dengan Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman. (RKZ/wtn)
