KNews.id – Jakarta – Banyak orang membayangkan ibadah dalam Islam itu rumit dan penuh aturan yang berat. Namun ulama ahli tafsir KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha justru membalik pandangan itu.
Menurutnya, ibadah itu sebenarnya sangat ringan dan mudah dijalani, asal niatnya benar dan tidak merugikan orang lain.
Dalam satu pengajian, Gus Baha menjelaskan bahwa Islam tidak mempersulit siapa pun dalam menjalankan agama. Bahkan, untuk menjadi kekasih Allah pun tak harus melakukan hal-hal luar biasa. Terkadang, perbuatan sederhana bisa membuat seseorang sangat mulia di sisi Allah.
“Contohnya ada orang yang merawat hewan, atau sekadar menyingkirkan duri dari jalan, itu bisa jadi sebab seseorang dicintai oleh Allah,” ucap Gus Baha dengan nada santai namun dalam makna.
Ia mengajak jamaah untuk tidak merasa berat dalam beribadah. Sebab dalam Islam, bahkan ketika seseorang niat maksiat lalu mengurungkan niatnya, itu dicatat sebagai pahala oleh Allah SWT.
“Jadi gampang sekali menjadi orang saleh dalam Islam,” tegas Gus Baha sambil tersenyum.
Menurut Gus Baha, semua itu menunjukkan bahwa Allah itu Maha Pengasih. Yang penting, setiap manusia berusaha menjaga dirinya dari menyakiti atau merugikan orang lain, itu sudah jadi bentuk ibadah.
Gus Baha mengutip sabda Nabi Muhammad SAW:
تَكُفُّ شَرَّكَ عَنِ النَّاسِ فَإِنَّهَا صَدَقَةٌ مِنْكَ عَلَى نَفْسِكَ
Takuffu syarroka ‘aninnaas, fa innaha shodaqotun minka ‘ala nafsik
Artinya: “Kamu menahan keburukanmu dari orang lain, itu adalah sedekah dari dirimu untuk dirimu sendiri.”
Maka, kata Gus Baha, kalau memang belum bisa banyak berbuat baik untuk orang lain, paling tidak jangan menjadi sumber gangguan bagi orang sekitar.
Ia bahkan menyindir dengan gaya humornya, bahwa jika belum bisa berbuat apa-apa, lebih baik tidur saja di rumah daripada berkeliaran sambil marah-marah tanpa arah.
“Wis turu nang omah, ngelamun dewe, bengok-bengok dewe, asal ora ganggu tonggo,” ucap Gus Baha, yang langsung disambut tawa jamaah.
Dengan gaya khasnya yang ringan dan membumi, Gus Baha selalu berhasil menyampaikan ilmu agama tanpa membuat pendengar merasa digurui.
Baginya, inti dari ibadah adalah menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Bahkan sikap sederhana seperti sabar, tidak ikut campur urusan orang, atau menjaga lisan sudah menjadi nilai ibadah.
Gus Baha menjelaskan bahwa dalam Islam, kesempatan untuk meraih pahala sangat terbuka luas. Tidak harus hafal kitab tebal, yang penting ada niat baik dalam hati dan tindakan kecil yang bermakna.