KNews.id – Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengaku setuju dengan pernyataan bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, yang menyebut negara merupakan milik rakyat, bukan milik satu dua keluarga. Namun, Habiburokhman mengatakan sebaiknya Anies tak cuma menjadikan hal itu jargon semata.
“Iya tentu setuju bahwa negara ini milik seluruh rakyat Indonesia. Hal tersebut baiknya jangan sekedar menjadi jargon, tetapi benar-benar diperjuangkan dan di implementasikan oleh para politisi,” ujar Habiburokhman.
Menurutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sudah mengimplementasikan prinsip negara milik seluruh rakyat. Habiburokhman mengatakan Jokowi dan Prabowo selalu memastikan rakyat hidup dengan sejahtera.
“Itulah yang dilakukan pak Jokowi dan pak Prabowo selama ini. Berjuang memastikan seluruh warga negara bisa hidup sejahtera, adil dan makmur di negara yang maju dan disegani dunia,” ujarnya.
Dia mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung bakal capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, merupakan jalan tengah mewujudkan negara yang sejahtera bagi rakyat. Dia mengatakan semua pihak perlu menghindari polarisasi agar tidak memecah belah bangsa.
“Untuk mewujudkan negara yang bisa menyejahterakan seluruh rakyatnya, kita juga harus menghindari polarisasi dan keterbelahan. Koalisi Indonesia Maju adalah jalan tengah yang berikhtiar menghentikan segala bentuk keterbelahan di masyarakat. Kalau kita semua bersatu padu, pasti kita akan jauh lebih mudah gerakkan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini.
Sebelumnya, Anies sempat bertanya ke massa apakah ingin nepotisme hidup lagi di Indonesia.
“Bapak ibu, kita ingin tidak nepotisme hidup di negeri ini lagi?” kata Anies dalam sambutannya saat jalan pagi di GDC Depok, Jawa Barat.
“Tidak,” sahut massa.
Dia mengatakan Indonesia merupakan milik seluruh rakyat. Dia menyebut negara bukan milik satu atau dua keluarga.
“Negara ini adalah milik seluruh rakyat Indonesia, bukan milik satu dua keluarga, betul tidak? Kita bekerja untuk mengembalikan itu semua. Dan kalau kita ingat dulu para pendiri republik ini, mereka orang-orang yang terdidik, mereka memiliki semua kelebihan tetapi mereka mendirikan republik bukan untuk keluarganya, mereka mendirikan republik untuk seluruh anak Indonesia. Setuju itu dikembalikan?” ujarnya. (Zs/Dtk)