KNews.id-Gereja Ortodoks di Rusia melabeli pembakaran Al-Qur’an di Swedia sebagai bentuk vandalisme yang tidak bisa diterima. Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Departemen Sinode untuk Hubungan Gereja dengan Masyarakat dan Media Patriarkat Moskow, Vladimir Legoyda.
Legoyda menjelaskan, perjuangan politik seseorang tidak boleh melintasi batas kemanusiaan dan menyinggung hal-hal suci keagamaan.
“Pembakaran Alquran di dekat kedutaan Turki di Swedia adalah tindakan vandalisme yang tidak dapat diterima,” ujarnya seperti dikutip dari TASS, Russian News Agency, Senin (23/1/2023).
“Seseorang tidak boleh meludahi sesuatu yang sakral bagi orang lain. Sebagai bagian dari perjuangan politik, seseorang tidak boleh melewati batas kemanusian dan menodai hal-hal suci,” ujar Legoyda lagi.