Oleh : Sutoyo Abadi
KNews.id – Ilmu gendam adalah ilmu olah kebatinan yang digunakan untuk memanipulasi kehendak orang lain. Ilmu gendam diwarnai oleh aspek mistik. Ilmu ini hidup di Indonesia khususnya di tanah Jawa dan sering sangat dekat sebagai salah alat kelengkapan pemimpin Jawa.
Ilmu ini sangat mudah menyerang atau menyergap manusia ketika Tuhan sudah tidak ditakuti lagi. Dalam sejarah kemanusiaan inilah awal datangnya bencana terjadinya kegelapan mengendalikan seseorang untuk berbuat seperti iblis.
Energi ini efektif bergerak dan berfungsi di alam gelap dan kegelapan. Ketika malam tiba mereka bekerja dan ini adalah titik di mana egerginya efektif mengambil alih.
Pada alam wantah sering dirasakan menyulitkan untuk melawan alam ghaib yang serba kelabu, seseorang dalam ketidakpastian untuk melawan atau melakukan perlawanan. Apalagi misalnya harus melawan lewat sebuah pengadilan Mahkamah Konstitusi ( MK ).
Prakteknya adalah ketika perjanjian dengan iblis telah disepakati tidak ada titik kembali, semua yang terlibat hanya butuh waktu untuk menepati, untuk menguji sebuah kesetiaan masing masing dengan segala resikonya.
Ketika seorang pemimpin negara sudah terikat perjanjian dengan iblis, yang bersangkutan akan lebih setia kepada iblis tidak peduli apapun nasib yang menimpa rakyatnya.
Dari sinilah buruan kekuasaan untuk kekuasaan, hawa nafsu dan kenikmatan dunia adalah target kehidupannya dengan kerjasama dengan Iblis.
Rasakan dampaknya faktual nya ancaman kegelapan semakin nyata sejalan dengan situasi tahun ini yang tak kunjung membaik, akibat kelola negara asal asalan.
Sinyalnya Jokowi lari dari realitas kelemaham dirinya sebagai peminpin minimalis dan hanya sebagai boneka, terlalu sederhana menumpahkan kegelapan negara pada sebab lain sesungguhnya kegelapan datang dari dirinya sendiri sebagai kepala negara dan pemerintahan.
Jokowi selalu bilang : “Dunia sekarang ini dalam posisi yang tidak gampang, posisinya betul-betul pada posisi yang semua negara sulit,”, . Lagi lagi bukankah dunia ( Indonesia )
menjadi gelap datang dari dirinya.
Krisis kepemimlinan makin nampak di ahir masa jabatannya. Meledak pada Pilpres 2024, politik dinasti menerabas semua jaring konstitusi, nekad bunuh diri semua di libas demi mempertahankan kekuasaan.
Negara makin gelap gulita, rakyat menggeliat mulai melakukan perlawanan. Ketika ketidak pastian memicu berbagai macam krisis ancaman kegelapan semakin nyata sejalan dengan situasi tahun ini yang tak kunjung membaik bahkan gejalanya semakin memburuk.
Jangan merasa paling indah jika menikmati kegelapan saja kamu masih belum mampu. Melewatkan sinar senja sama halnya membuang kesempatan nikmat batin yang tak ternilai.
Ilmu gendam merajalela, negara dalam kegelapan. Di alam menuju gelap mengajarkan akan perjuangan, awan gelap yang menghadang, senja dan gelap gulita.
Waktu paling gelap adalah menjelang terbit fajar, sekalipun akan membuat luka menganga. Tidak ada jalan lain rakyat harus bangkit melawan kedzaliman. Yakinlah Tuhan bersama kita – selamatkan Ibu Pertiwi.
(Zs/NRS)
