spot_img

Garuda Perpanjang Tenor Pinjaman BRI Menjadi Enam Tahun

KNews.id- Emiten penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melakukan perpanjangan tenor fasilitas dari salah satu kreditur, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan keterangan perseroan di keterbukaan informasi (BEI), Rabu (23/12), fasilitas pinjaman tersebut seharusnya memiliki tenor 1 tahun. Namun, waktu jatuh tempo pinjaman diperpanjang menjadi enam tahun.

Dikutip dalam program 1st Session Closing Market IDX Channel, Sabtu (26/12), beberapa pinjaman yang mendapat perpanjangan tenggat waktu adalah fasilitas kredit modal kerja senilai USD25 juta, bersifat non revolving untuk menampung sebagian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek Valas (FPJP-1).

Kedua, fasilitas kredit modal kerja senilai Rp1,35 triliun yang bersifat non revolving untuk menampung sebagian fasilitas KMKI atau import line Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek IDR (FPJP-2), dan pinjaman USD100 juta yang berbentuk non revolving bersifat interchangeable dengan fasilitas bank garansi sebesar USD180,5 juta.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko GIAA, Prasetio mengatakan, perpanjangan tenor pinjaman ini merupakan strategi perseroan untuk menjaga solvabilitas dan likuiditas GIAA yang terdampak oleh pandemi virus korona.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2020, perseroan mengalami rugi bersih sebesar USD1,07 miliar. Posisi tersebut berbanding terbalik dibandingkan catatan pada kuartal III-2019 saat GIAA meraup laba bersih USD122,42 juta.

Penyebab utama penurunan itu adalah anjloknya pendapatan dari penerbangan berjadwal yang menjadi sumber utama pendapatan perseroan. Kontribusi pendapatan dari penerbangan berjadwal pada kuartal III-2020 tercatat sebesar USD917,28 juta, jauh dibawah perolehan kuartal III-2019 sebesar USD2,79 miliar.

Penerimaan perusahaan dari sektor penerbangan tidak berjadwal juga anjlok cukup dalam. Perusahaan hanya mampu mencetak pendapatan USD46,92 juta berbanding torehan kuartal III-2019 senilai USD249,91 juta.

Dengan performa tersebut, Garuda Indonesia mencetak rugi periode berjalan senilai USD1,09 miliar, berbalik dari posisi untung USD181,51 juta pada kuartal I-2019. (AHM)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini