Kedua, Indonesia mempertanggung jawabkan pengeluaran yang besar pada event G20 ini terhadap kepentingan kemajuan kita, baik secara ekonomi maupun politik. Apalagi Indonesia sudah menjadi pemimpin ASEAN. G20 diharapkan memperlancar hubungan bilateral antara Indonesia dengan berbagai negara member, juga hubungan people to people, bukan sekedar bussiness to bussiness saja.
Contohnya pertukaran kebudayaan, pendidikan dll. Ketiga, kita berharap Jokowi merasakan “sense of being a global leader”. Ini untuk membuat Jokowi berambisi pada politik global sebagai bagian karir hidupnya, sejak walikota, gubernur, presiden dan lalu sekjen PBB atau lainnya. Sehingga sirkulasi kekuasaan di dalam negeri dapat mulus ke depan. Apalagi survei yang di rilis Kompas hari ini, 14/11, menunjukkan loyalis Jokowi tinggal 15% saja (lihat “Survei Litbang Kompas: 15,1 Persen Warga Pilih Capres yang Didukung Jokowi”). Jadi Jokowi jangan lagi terlalu banyak turut campur dalam urusan pilpres 2024.