spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Faisal: Kebocoran Anggaran di Era Jokowi Lebih Buruk dari Zaman SBY dan Orba!

KNews.id- Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menyatakan bahwa kebocoran anggaran yang terjadi pada masa Pemerintahan Joko Widodo Ma`ruf Amin saat ini sangat besar.

Bahkan menurutnya, kebocoran tersebut lebih besar dari yang diucapkan ayah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Profesor Sumitro Djojohadikusumo, yakni sebesar 30 persen.

- Advertisement -

“(Saat ini) Lebih banyak (anggaran) bocornya,” ujar Faisal dalam Webinar Menjaga Indonesia: 75 Tahun Merdeka, Kok Masih Rajin Korupsi oleh IDN Times.

Alasan dia mengatakan pernyataan itu ialah didasari pada Incremental Capital Output Ratio (ICOR). Kata dia, ICOR pada masa Orde Baru hanya sebesar 2 persen. Kemudian, setelah era Orde Baru hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurut Fasil rata-rata ICORnya hanya 4,3 persen.

- Advertisement -

“Jadi kalau saya kalikan 6,5 persen dibagi 4,3 persen jadi dibutuhkan di era sekarang lebih banyak modal 50 persen untuk menghasilkan yang sama dibandingkan yang sebelumnya. Nah, artinya kan boros,” jelasnya.

Selain itu kata dia, melihat indikator ICOR, korupsi di Indonesia saat ini semakin marak. Contohnya menurut dia, dana Pemulihan Ekonomi Nasioal (PEN) yang disalurkan Bank-bank Himbara untuk restrukturisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan sebagainya. Sebab, menurut Faisal kredit UMKM dalam sebulan ias mencapai Rp20 triliun.

- Advertisement -

“Itu kalau KPK serius gampang nangkapnya karena itu Rp20 triliunan tiba-tiba mengalir ke UMKM tapi UMKMnya yang dulu pinjam kredit ke BUMN,” ucapnya.

Dia menambahkan, kredit dalam jumlah tersebut dalam sebulan adalah hal yang sulit diwujudkan. Namun, ia menilai penyelidikan lembaga anti-rasuah akan sulit karena telah dilemahkan.

“Masak dari sebulan kredit untuk UMKM ias meningkat sampai Rp20 triliun? Almost imposible. Jadi pakai common sense. Nah, common sense ini dipatri sama penguasa yang memilih pelemahan KPK,” tegasnya. (FHD)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini