spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Fadli Zon ke BNPT: Indonesia Mengakui Pemerintahan Kudeta Thailand dan Myanmar, Kok Takut Taliban?

KNews.id- Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menyatakan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Fadli Zon mengomentari pernyataan BNPT yang menyebut kelompok Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan dengan cara yang tidak demokratis.

- Advertisement -

Menurut Fadli Zon, tidak perlu jauh mencari pemerintah yang berkuasa di sebuah negara direbut dengan cara yang tidak demokratis.

“Tak usah jauh-jauh,” tulis Fadli Zon, dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @fadlizon, Minggu, 29 Agustus 2021.

- Advertisement -

Dia mencontohkan salah satu negara yang kekuasaan pemerintahnya direbut dengan cara yang tidak demokratis adalah Thailand.

Fadli Zon mengungkapkan militer Thailand merebut kekuasaan Pemerintah Myanmar yang sah dengan cara kudeta pada tahun 2014.

- Advertisement -

“Militer Thailand bbrp tahun lalu rebut kekuasaan dg cara kudeta,” ungkap.

Selain Thailand, Fadli Zon juga mengatakan kudeta terhadap pemilu yang demokratis pun pernah terjadi di Myanmar.

Dia menuturkan militer Myanmar melakukan kudeta tersebut pada 1 Februari 2021 lalu.

“Lalu 1 Februari 2021, militer Myanmar kudeta pemilu yg demokratis,” tuturnya.

Walaupun pemerintahan yang sah dikudeta oleh militer di dua negara tersebut, dia menyampaikan Pemerintah Indonesia tidak memprotes hal itu.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah mengakui kudeta Thailand.

Bahkan sempat mengundang Panglima Junta Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN pada 24 April 2021 lalu.

“Apakah kita protes? Akui pemerintahan kudeta Thailand. April lalu juga undang-undang Jenderal yg kudeta Myanmar,” ujarnya.

Fadli Zon justru mempertanyakan sikap BNPT yang takut dengan cara-cara yang dilakukan oleh Taliban untuk merebut kekuasan di Afghanistan.

Pasalnya, beberapa negara yang telah disebutkan juga merebut kekuasaan dengan cara yang tidak demokratis dan tetap diakui oleh pemerintah.

“Kok takut Taliban?” tanyanya.

Sebelumnya, melalui akun Twitter @BNPTRI, BNPT mencuitkan pernyataan mengenai cara Taliban merebut kekuasaan yang disebut tidak demokratis.

Kemudian, BNPT menyatakan berbagai tokoh di Indonesia mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadan dan berpegang teguh pada empat pilar kebangsaan. (Ade/tangse)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini