spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

EURO Ambruk di Bawah Dolar AS, Pertama Kali Setelah 20 Tahun

KNews – EURO ambruk di bawah Dolar AS, pertama kali setelah 20 tahun. Nilai mata uang Euro terus mengalami tren pelemahan dan saat ini berada di bawah dolar AS (USD). Ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak 20 tahun.

Pada perdagangan 13 Juli 2022, satu euro nilainya US$ 0,998 atau turun 0,4% dibandingkan hari sebelumnya. Mengutip BBC, kondisi ini merupakan dampak dari gejolak Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung.

- Advertisement -

Pasar dilanda kekhawatiran bahwa Rusia akan membatasi pasokan energi ke Eropa. Hal itu turut meningkatkan kemungkinan terjadinya resesi di kawasan Eropa.

Sementara itu, bank sentral Eropa juga saat ini tertinggal dari bank sentral negara lainnya dalam hal menaikkan suku bunga, sehingga menyebabkan mata uang euro terus melemah. Pasalnya, nilai mata uang akan menguat jika bank sentral menaikkan suku bunganya.

- Advertisement -

Hal itu dikarenakan investor global mengincar pengembalian yang lebih besar saat memegang aset dengan harga dalam mata uang tertentu.

Di sisi lain, nilai dolar juga menguat dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu didukung oleh kebijakan bank sentral AS yang menaikkan suku bunga. Serta, investor yang mencari aman dan membeli aset dalam dolar di tengah kondisi ekonomi global yang bergejolak.

- Advertisement -

Sebagaimana diketahui, bank sentral AS atau The Fed bulan lalu telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin.

Adapun, pelemahan mata uang akan membuat tarif impor menjadi lebih tinggi bagi negara-negara Eropa, terutama barang-barang yang dihargai dalam dolar, seperti minyak mentah.

Hal itu bisa berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi di zona Eropa, di mana inflasi sudah menyentuh 8,6% pada Juni lalu.

Seorang juru bicara ECB mengatakan tidak “Eropa tidak menargetkan nilai tukar tertentu. Namun, kami selalu memperhatikan dampak nilai tukar terhadap inflasi, sejalan dengan mandat kami untuk stabilitas harga,” ujar seorang juru bicara European Central Bank (ECB), dikutip dari BBC, Kamis (14/7/2022).

Ia mengatakan, ECB diperkirakan akan mulai menaikkan suku bunga pada pekan depan.

Sebagai informasi, nilai euro telah jatuh hampir 12% terhadap dolar sejak awal tahun ini. Euro memiliki nilai lebih tinggi terhadap dolar sepanjang sejarahnya. Terakhir kali euro memiliki nilai lebih rendah dari dolar pada Desember 2002, yakni kurang dari setahun setelah uang kertas euro dan koin diperkenalkan untuk pertama kalinya. Cahya Puteri Abdi Rabbi. (RKZ/idxc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini